ARCS PART 30

21.5K 1K 14
                                    

"Maaf"

Deg

Suara itu.

Pergerakan Thesa yang akan mengambil kacamatanya terhenti tat kala mendengar sebuah suara bariton tegas dari orang yang menabraknya barusan.  

Ciri khas abdi negara sekali.

Jantungnya kian berpacu dengan cepat ketika mengingat sosok yang menjadi alasan ketakutannya selama ini.

Jangan bilang dialah orangnya.

Sepatu mengkilap dan celana kain hitam kecoklatan yang dikenakannya menyita atensi Thesa. Lama ia mengamati hal itu dan Thesa pun tersadar bahwa ini adalah seragam kebanggaan seorang polisi.

"Tidak mungkin dia orangnya, kan?" batin Thesa bertanya-tanya.

"Kamu tidak apa-apa?" Tanya orang itu.

Thesa masih saja terdiam, ia ragu untuk mengangkat wajahnya dan melihat siapa yang kini ada dihadapannya itu.

Baru saja pria itu akan menundukkan tubuhnya untuk mengecek kondisi Thesa, namun niatnya urung akibat teriakan seseorang.

"OM EGAR" pekik Syena yang tentu saja membuat kedua orang dewasa itu terkejut dibuatnya.

"Syena?" 

Buru-buru Thesa mengambil kacamata hitamnya dan langsung memakainya dengan cepat ketika atensi pria itu tidak lagi menatapnya.

Egar? Siapa Egar?

Bukan nama itu yang Thesa cari, bukan orang itu juga yang Thesa hindari. Tapi satu yang membuatnya bingung saat ini, Syena mengenalnya?

Thesa pun langsung menegakkan kembali tubuhnya dan menatap orang itu yang ternyata tengah membelakanginya. 

"Kamu sama siapa kesini?" Tanya orang itu pada Syena yang bisa Thesa lihat mereka tengah berpelukan layaknya orang yang saling melepas rindu.

Syena pun tersenyum sebagai balasan dan menunjuk tepat kearah Thesa berdiri.

"Sama kak Thesa"

Orang itu pun langsung membalikkan tubuhnya dan matanya langsung bersitatap dengan Thesa yang memang kebetulan tengah menatapnya juga dari balik kacamata hitam itu.

Bukan dia.

Thesa pun bisa bernafas lega, ia melemparkan senyuman tipis pada pria itu sebagai tanda sapaan darinya. 

Benar tebakannya tadi, ternyata pria ini adalah seorang polisi.

"A-ah, dia siapa?" Tanyanya setelah seperkian detik mengamati Thesa.

"Bunda Syena" jawab Syena polos yang membuat Thesa tanpa sadar berjengkit kaget. 

Egar, ekpresi pria itu pun tak jauh berbeda dengan Thesa sekarang.

"Bunda?" Beo Egar tidak percaya sedang Thesa menggelengkan kepalanya kecil kearah Syena yang kini menatapnya dengan senyuman geli.

"Nggak, Syena bercanda. Kak Thesa pengasuh Syena, om" ralatnya yang membuat Thesa menghembuskan nafas lega. 

Entah kenapa membayangkan hal itu terjadi, Thesa jadi geli sendiri. Terlebih bersanding dengan Aldi tidak ada dalam pemikirannya sekarang.

"Oh, begitu" balas Egar yang entah kenapa malah tersenyum kecil.

Aldi menikah dan tidak mengundangnya? Itu tidak mungkin.

Bagaimana bisa ia melupakan orang yang menjadi tempatnya berbagi kisah kasih selama ini? Ya, dirinya dan Aldi memanglah sedekat itu.

After Rain Comes Sunshine | ENDDonde viven las historias. Descúbrelo ahora