ARCS PART 16

28.1K 1.5K 15
                                    

"Ini belanjaannya mbak" ujar kasir sembari memberikan dua kresek belanjaan pada Thesa.

Thesa menerimanya dan kemudian menyerahkan sejumlah uang yang sudah Tasya berikan padanya tadi. 

Sembari menunggu kembaliannya, ia melirik tangan kanan dan kirinya yang kini sudah menenteng dua kresek berisi barang belanjaannya yang terasa berat.

Kasir itu tidak menambahkan batu juga kan didalamnya?

Kalau begini, bagaimana caranya ia bisa pulang?

Dia agak menyesal karena menolak tawaran Tasya untuk membawa motor, ya meskipun ia tidak yakin jikalau pulangnya akan selamat atau tidak.

karena memang dirinya yang belum lancar-lancar amat berkendara.

"Di supermarket ini kebetulan ada barang yang sedang di diskon besar-besaran mbak, barangkali mbak berminat untuk membeli salah satunya?" Tawar kasir itu yang membuat Thesa tersadar dari pemikirannya.

Ia dengan cepat menolehkan pandangannya kearah yang ditunjuk kasir tadi dan memang disana terdapat jejeran barang-barang yang berpotensi membangkrutkan sakunya.

Astaga, diskon?

Dirinya sangat menyukai kata itu, memangnya siapa sih di dunia ini yang tidak menyukainya? terkecuali sultan tentunya.

Tapi untuk jiwa-jiwa miskin seperti Thesa ini, potongan harga sungguh sudah merakyat dengan sakunya. 

"Mbak, saya mau jas hujan ini aja" ujar Thesa sembari mengambil salah satu jas hujan yang kebetulan berwarna hijau muda sesuai dengan warna favoritnya.

"Boleh mbak, kebetulan jikalau mbak mengambil jas itu kami akan memberikan bonus juga yaitu sebuah es krim" terang kasirnya yang membuat Thesa memekik kecil.

Yaampun, sudah di diskon dikasih bonus pula?

Gila

Ternyata ini adalah malam keberuntungannya.

"Fix, saya ambil ini" balas Thesa cepat.

Ia menggunakan sisa uang belanjaannya tadi untuk membeli barang diskonannya. Untuk urusan ganti mengganti, biarlah itu dibicarakan nanti.

Setelah transaksi selesai, Thesa berlalu keluar dan baru menyadari bahwa diluar tengah hujan deras.

Separah itukah efek diskon padanya? sehingga mampu membutakan telinganya?

Thesa terdiam dipelataran supermarket, dirinya harus mengurungkan niatnya untuk pulang. Bahkan kini ia tidak memperdulikan es krim yang sudah mulai mencair.

Toh siapa peduli? Orang lagi hujan begini malah makan es krim? Sungguh tidak waras.

Bisa-bisa rontoklah semua giginya kalau begitu.

Kesenangannya akan diskon mendiskon barusan hilang dalam sekejap dan kini digantikan dengan raut bingung akan caranya untuk pulang.

Ponsel? Dirinya tidak membawa akibat pergi dengan terburu-buru tadi.

Lalu bagaimana ia akan mengabari orang rumah kalau begini caranya?

Karena tidak menemukan pilihan lain, akhirnya Thesa dengan terpaksa menerobos hujan dengan berbekal jaket yang dikenakannya juga sebuah payung yang memang sempat dibawanya.

After Rain Comes Sunshine | ENDWhere stories live. Discover now