ARCS PART 23

21.6K 1.2K 15
                                    

"Sudah non, bibi kenyang" tolak Winu ketika Thesa akan menyuapkan makanan lagi padanya.

Thesa mengangguk dan kemudian menyimpan mangkuk ditangannya di nakas kecil disana.

Ya, sesuai dengan perintah Aldi kemarin yang memintanya untuk menjaga Winu, kini dirinya tengah menjalani tugas itu dengan sebaik mungkin.

Jujur bekerja pada Aldi ini membuat batin dan juga raganya ini lelah. Tapi ia heran akan para pelayan disini yang seperti betah-betah saja selama bekerja disini seperti halnya Winu.

Lalu mengapa yang ia rasakan malah kebalikannya? Apa perlakuan Aldi padanya dan para pekerja lainnya berbeda?

Sungguh Thesa pun tidak tahu pastinya.

"Minum dulu bi, habis itu minum obatnya yah" perintah Thesa sembari menyodorkan Winu segelas air.

"Terimakasih sudah mengurus bibi non, maaf merepotkan" ujar Winu tak enak hati akan perlakuan Thesa padanya ini.

"Apanya yang di repotkan sih bi, udah yah jangan dipikirin" balas Thesa yang memang ingin Winu segera kembali pulih.

"Den Fare-"

"Jangan khawatirin dia bi, sekarang saya yang mengurusnya selama bibi sakit" potong Thesa sebelum Winu bertanya lebih lanjut.

"Terimakasih sekali lagi non" ujarnya lagi.

"Jangan terlalu banyak berterimakasih bi, sekarang istirahat yah. Saya harus ke bawah dulu untuk menyimpan bekas kotor ini" titah Thesa yang diangguki oleh Winu. 

Winu pun mengamati kepergian Thesa dengan senyum getir, ia merasa beruntung dipertemukan dengan gadis baik sepertinya.

Jujur jikalau dirinya jatuh sakit seperti ini, para pekerja disini tidak ada satu orang pun yang mau melakukan hal seperti yang Thesa lakukan barusan. 

"Aku seperti melihat nyonya dalam dirinya"

***

Thesa menuruni tangga dengan membawa nampan yang berisi mangkuk dan juga gelas kotor bekas Winu barusan ke dapur untuk di basuh. 

Tiba di dapur ia melihat seorang pelayan yang tengah mencuci piring dan ia pun berniat menyerahkan nampannya untuk di cuci juga sekalian.

"Nih mbak, wadah kotornya" ujar Thesa sembari menyimpan nampan yang dibawanya disamping pelayan itu.  

Pelayan itu pun menghentikkan kegiatannya dan menatap Thesa datar, "cuci sendiri kan bisa?"

Thesa pun mengurungkan niatnya untuk berlalu darisana setelah mendengar suara pelayan itu yang bernada sinis padanya. 

Tidak ramah sama sekali.

"Eum... kan mbak lagi nyuci piring, jadi biar sekalian aja gitu" jawab Thesa apa adanya.

Toh perbuatannya tidak salah bukan? Lagipun bekas kotornya tidaklah banyak mengapa harus dipermasalahkan seperti ini?

"Punya tangan kok nggak digunain"

Celetukan itu terdengar lagi dari mulut pelayan yang kini tengah melanjutkan kegiatannya mencuci piring dimana hal itu membuat Thesa kesal dibuatnya.

Mengapa Aldi memperkerjakan orang seperti ini? Atau jangan-jangan hanya karena dirinya junior dirinya diperlakukan seperti ini?

Sangat tidak patut di contoh.

"Baiklah" ujar Thesa akhirnya mengalah.

Malas sekali jikalau harus berdebat hanya karena masalah cucian piring. Cukup sudah darahnya dibuat naik oleh Aldi, yang lainnya jangan. 

After Rain Comes Sunshine | ENDWhere stories live. Discover now