ARCS PART 13

28.3K 1.5K 2
                                    

"Pasien menderita Agoraphobia, dimana diagnosis ini merupakan salah satu jenis gangguan cemas yang berlebihan akan suatu hal. Penderita ini akan merasakan takut dan khawatir jikalau dirinya berada disituasi sulit dan susah untuk meminta bantuan siapapun. Penderita seperti ini harus dijauhkan dengan hal-hal yang dapat memicu atensinya dari kejadian masalalu yang pernah dialaminya" jelas dokter yang memeriksa kondisi Thesa.

Aldi yang berada disana pun terdiam sembari menyimak apa yang barusan dokter itu lontarkan dan netranya langsung menoleh kearah Thesa yang masih terbaring tak sadarkan diri. 

Masalalu?

Kejadian di masalalu apa yang sudah dialaminya itu hingga kondisinya seperti ini?

Begitu banyak pertanyaan yang bersemayam dalam benak Aldi, namun ia sadar bahwa semua orang mempunyai privasi tak terkecuali juga Thesa dan ia tidak berhak untuk tahu masalah itu.

"Saya permisi, Tuan Aldi" pamit dokter tersebut.

"Ya, terimakasih" balas Aldi selepas tersadar dari lamunannya. Ia mengkode kearah pelayan yang ada disana untuk mengantarkan dokter itu ke depan.

Sepeninggal mereka, Aldi berjalan kearah sofa yang terletak tak jauh dari ranjang dimana Thesa berbaring, ia mendudukkan tubuhnya disana sembari melepas jas yang masih melekat ditubuhnya.

Jujur perasaannya campur aduk sekarang. Disatu sisi ia sedikit menyesal dengan apa yang telah ia ucapkan pada Thesa tadi.

Namun disisi lain, dirinya menganggap sudah melakukan hal benar karena itu adalah caranya dalam mendidik para karyawannya agar profesional dalam bekerja. 

Jadi jangan salahkan ia, karena hal tegur menegur sudah menjadi kewajaran dalam dunia pekerjaan. 

"Tuan, perlukah saya mengambil air?" Tanya salah seorang pelayan ketika mendapati sang atasan seperti tengah kelelahan.

Terbukti dengan Aldi yang tengah memijat keningnya.

Aldi menghentikan pergerakannya kemudian menggeleng, "tidak perlu! Kau bawakan saja makanan kemari berjaga-jaga jikalau dia terbangun nantinya" titahnya sedang pelayan itu mengangguk sebagai balasan.

"Dan jangan lupakan juga obatnya" lanjut Aldi.

"Baik Tuan"

Aldi bangkit dari duduknya dan tak lupa sembari membawa jas yang sudah dibukanya untuk beranjak darisana.

"Saya akan pergi ke kamar, beritahu saya apabila terjadi sesuatu padanya dan tolong suruh pelayan lain untuk membawakan segelas kopi" pesan Aldi lagi sebelum akhirnya berlalu keluar.

Ia butuh menyegarkan diri sekarang.

***

Thesa bergerak dengan gelisah dalam tidurnya, keringat sudah bercucuran dikeningnya dan hal itu sontak membuatnya langsung terbangun dari tidurnya dengan nafas yang tersenggal-senggal. 

Mimpi itu kembali.

Thesa menutupi wajahnya dengan kedua telapak tangan, sungguh setelah sekian lama ia mencoba melupakan mimpi itu namun sekarang... dengan mudahnya ia kembali.

Setelah dirasa deru nafasnya kian membaik, ia langsung menolehkan pandangannya ke sekitar dan terdiam untuk beberapa saat.

Dimana ini?

Otaknya memutar dengan keras mencoba mengingat apa yang telah terjadi sehingga kini ia terdampar disebuah kamar yang sama sekali tak dikenalinya.

Tiba-tiba sekelebat ingatan datang dan kini ia sudah mengingat keseluruhan dari kejadian yang sudah menimpanya itu.

After Rain Comes Sunshine | ENDWhere stories live. Discover now