ARCS PART 45

14.6K 776 8
                                    

Thesa membalikkan badannya kearah orang yang barusan memotong ucapannya. Matanya sontak membola tat kala melihat bahwa Aldi lah pelakunya.

"Pak Aldi? Bapak kok bisa disini?" Bingung Thesa yang tak diindahkan oleh pria itu.

"Sudah dibayar, kan? Ayo pergi" ajak Aldi sembari menarik pergelangan tangan Thesa untuk keluar dari antrian, meninggalkan sang kasir yang kini menatap mereka dengan seulas senyum tipis.

Belum apa-apa sudah dipaksa mundur.

Sedang disisi lain, Thesa mencoba melepaskan cekalan Aldi pada lengannya. "Lepasin, pak"

Aldi memberhentikan langkahnya dan seketika pegangan tangan mereka pun terlepas, "kenapa?"

"Bapak yang kenapa, main tarik-tarik tangan orang aja" protes Thesa sebal.

Aldi mengamati Thesa yang kini tengah mengelus pergelangan tangannya yang terlihat memerah. Apa cekalannya sekuat itu?

"Sakit?" Tanya Aldi, sedang Thesa mendelik mendengar pertanyaan tak berbobot tersebut.

"Nggak, pak"

Aldi menghembuskan nafasnya seraya berucap. "Saya minta maaf"

Thesa diam tidak menjawabnya, pandangannya mengedar ke sekitaran dan ternyata kini mereka  berada di pelataran supermarket.

"Jangan kasar-kasar sama istrinya, mas" celetuk seorang wanita paruh baya yang barusan lewat disamping mereka.

Sedang Thesa yang mendengar hal itu terbelalak kaget, "eh, dia buk-"

"Iya bu, saya kelewat emosi tadi. Janji nggak lagi deh, ayo sayang" ajak Aldi sembari menarik pergelangan Thesa lagi namun kali ini lebih lembut.

"Pak, apa-apaansih ko-"

"Sttt, diam" perintah Aldi yang membuat Thesa seketika bungkam.

Astaga, ada apa dengan pria dihadapannya ini? Mengapa tingkahnya sangat aneh hari ini?

"Ayo masuk" titah Aldi lagi tat kala mereka sudah sampai dimana mobilnya terparkir.

Thesa lagi-lagi menurut, lagipun tidak ada alasan lagi untuknya menolak, toh ia juga lelah berjalan dari rumah pamannya tadi.

"Nih" sodor Aldi memberikan beberapa lembar tisu pada Thesa karena melihat buliran keringat yang membasahi dahinya.

Thesa menoleh dan langsung menerimanya dengan senang hati, ia juga membutuhkan ini sekarang dan untungnya pria disebelahnya ini sangatlah peka.

"Terimakasih, pak" ujar Thesa tulus yang dibalas Aldi dengan anggukan singkat.

Pandangannya tak lepas mengamati kegiatan Thesa yang kini sedang mengelap keringatnya sendiri. Entah kenapa dengan jantungnya ini sekarang, mengapa ia berdetak dua kali lebih cepat dari biasanya?

Tidak mungkin kan ia memiliki riwayat penyakit jantung?

"Bapak kenapa? Apa jantungnya sakit?" Tanya Thesa yang membuat Aldi seketika tersadar dari lamunannya.

"Emang saya, kenapa?" Balik Aldi bertanya bingung. 

Apa Thesa bisa mendengar detak jantungnya? Tapi bagaimana bisa? Benaknya bertanya-tanya.

"Bapak nepuk-nepuk dada tadi, saya khawatir kalau bapak kena serangan jantung" terang Thesa yang membuat Aldi seketika memelototkan matanya kaget.

"Enak aja, saya nggak punya penyakit jantung" sangkal Aldi cepat.

"Saya kan cuma memastikan aja" balas Thesa membela diri.

"Kalau mau memastikan ya gini"

"Eh-"

After Rain Comes Sunshine | ENDWhere stories live. Discover now