ARCS PART 1

106K 3.5K 25
                                    

Disebuah ruangan, dengan pencahayaan yang minim terdapat seorang wanita yang tengah bersandar dinakas samping tempat tidurnya. Air mata wanita itu terus menerus jatuh tanpa henti.

Ia menatap kosong kedepan dengan pikiran yang terus berkecamuk, ia bingung harus berbuat apa untuk menghadapi suatu persoalan ini.

Matanya sudah nampak membengkak karena ia tidak henti-hentinya menangis. Jujur ia lelah, kepalanya pun bahkan sekarang terasa berdenyut sakit.

Ia memejamkan matanya sekejap guna meredakan pusing yang kini mulai menderanya. Lama ia memejamkan matanya sampai ia tidak sadar bahwa kini pintu kamarnya dibuka oleh seseorang. Terbukti dengan silaunya cahaya yang menerangi ruangan gelap tersebut.

"Bu, ibu dimana?" Ujar seorang pria paruh baya yang membuka pintu kamarnya barusan. Ia terus berjalan dengan hati-hati agar tidak menabrak apapun disekitarnya. 

Setelah menemukan saklar lampu dikamarnya, ia bergegas saja menghidupkannya sehingga kini ruangan yang tadinya gelap itu kini telah menemukan cahayanya.

Seorang pria paruh baya itu menoleh kearah istrinya yang rupanya tengah terduduk lemas disebelah ranjang mereka.

"Bu" ujar pria paruh baya itu sembari memegang pundak istrinya lembut.

"Sampai kapan ibu mau berdiam terus dikamar seperti ini hm?" Ujar Noval- pria paruh baya itu.

Yana- perempuan itu tidak menjawab sama sekali. Sungguh, bahkan untuk membuka suaranya pun bibirnya terasa kelu. 

"Jangan terus menerus kayak gini bu, kalau ibu begini siapa yang akan menguatkan Thesa? Siapa yang akan memberikannya semangat untuk bangkit dari kubung lukanya? Apa masalah akan selesai hanya karena sebuah tangisan?" Ujar Noval yang mencoba memberikan pengertian pada istrinya.

Yana masih terdiam, namun kini lagi-lagi air matanya merembes keluar tanpa diminta. Sungguh, jikalau dirinya diingatkan dengan hal yang menimpa putrinya itu, dirinya tidak bisa mengontrol diri dan berakhir dengan menangis.

"Ibu nggak boleh kayak gini terus, ibu harus kuat menghadapi ini semua. Jikalau ibu tidak kuat, siapa yang akan menjadi penopang Thesa nantinya? Kita harus memberikannya semangat untuk bangkit kembali dari keterpurukan ini bu. Masa depan putri kita masih panjang" sambung Noval lagi.

Yana langsung menghambur memeluk suaminya itu, ia terisak didada suaminya. Seolah menyalurkan rasa sakit yang kini dialami oleh putri mereka.

"Bapak benar, m-masa depan Thesa masih panjang. Jangan biarin kejadian ini menghambat kebahagiaan putri kita pak" jawab Yana sembari menghapus air matanya.

Apa yang dikatakan suaminya ini benar, dirinya tidak boleh menjadi lemah. Dia harus lebih kuat agar bisa membantu Thesa untuk bangkit. Putrinya itu harus kembali menemukan titik kebahagiaannya.

"Maaf karena selama ini ibu jadi wanita lemah pak, bukannya menguatkan anaknya, ibu malah seperti ini. Cengeng" isak Yana yang membuat Noval tersenyum lembut.

"Itu hal wajar bu, orangtua mana yang tidak akan sedih ketika melihat anaknya yang seolah kehilangan arah tujuan hidupnya. Bapak juga sama seperti ibu, ini semua terlalu menyakitkan bagi kita. Namun bapak mencoba kuat... demi kalian" balas Noval yang membuat Yana tersenyum kecil.

"Ada satu cara yang bisa mengeluarkan Thesa dari masa keterpurukannya pak" gumam Yana sembari menatap lurus kedepan.

"Apa bu?" Tanya Noval

"Kris" jawab Yana sembari mulai bangkit dan berlalu keluar dari kamarnya.

***

"Halo Kris? Ini bibi" Ujar Yana pada sambungan telepon.

Noval yang baru keluar dari kamar pun menoleh kearah istrinya itu yang tengah berbicara ditelepon.

"Oh bibi, iya bi? Ada apa?"  Jawab seseorang disebrang sana.

"Kamu sudah dengar bukan apa yang terjadi pada keponakanmu itu?" Tanya Yana sembari melirik Noval yang duduk disebelahnya.

Lama tidak ada jawaban untuk beberapa saat darisana, sebelum akhinya terdengar helaan nafas panjang dari sambungan telepon yang Yana genggam.

"Iya bi, bagaimana dengan Thesa? Apa dia baik-baik saja?"

"Itu dia masalahnya, Thesa terus menerus mengunci diri dikamar. Bibi khawatir sesuatu yang buruk akan dilakukannya apalagi dalam keadaannya yang seperti ini. Untuk itu lah bibi menelpon mu"

"Apa yang bisa Kris bantu untuk Thesa bi? Sebisa mungkin akan Kris lakukan demi Thesa"

"Apa disana ada lowongan pekerjaan?"

____

Selamat datang saya ucapkan di story terbaru saya, doakan juga semoga saya bisa namatin nih cerita dijangka waktu yang cukup singkat. Aamiin xixi

Hppy Enjoy teman-teman semua, semoga suka dan tetap setia bersamanya. Eh bersamaku HAHA


After Rain Comes Sunshine | ENDWhere stories live. Discover now