ARCS PART 20

28K 1.2K 7
                                    

Hi, apa kabar pembaca setia ARCS?
Kalian pasti sudah lama banget nunggu kan?
#bagi yang nungguin!
Maaf banget karena berhari-hari ini saya nggak up, you know lah saya sedang ujian hehe...

Alhamdulillah sekarang ujiannya sudah selesai dan terlaksana dengan mulus seperti kulitnya mbak putri

Nah karena itu, kita lanjutin cerita ARCS yang sempet menggantung seperti harapan kalian ini yuk!

Tetap setia dan selamat membaca💋

"Mukanya yang ceria dong Thesa, jangan masam kayak gitu ah" saran Tasya ketika melihat Thesa yang tengah bersandar di kepala ranjang dengan wajah keruh tak seceria biasanya.

Tasya tahu penyebab dari kesedihan yang melanda Thesa sekarang, tak lain dan tak bukan adalah masalah dengan mantan atasan tempatnya bekerja dulu.

Memang Thesa sudah menceritakan seluruh kejadian tempo lalu pada Tasya dan juga Kris tentang Aldi yang akhirnya memberikan Thesa sebuah pekerjaan baru atau bisa disebut juga sebagai sebuah hukuman.

Entahlah Thesa tidak tahu pastinya, yang ia rasakan sekarang bukannya kegembiraan karena menyudahi masa penganggurannya namun yang terjadi malah sebaliknya.

Sudah jelas dirinya tidak mau berurusan lagi dengan Aldi, tapi sekarang? Dia harus tinggal satu rumah bersama pria menyebalkan itu dan sudah pasti akan bertemu setiap hari.

Senang? Jelas tidak. Pekerjaan yang Aldi berikan padanya ini semata-mata hanyalah sebuah cara agar Thesa mendapatkan balasan setimpal mengenai insiden penculikkan anak yang terjadi tempo hari.

Thesa sudah menduganya dari awal, Aldi tidak akan melepaskannya begitu saja.Tapi bagaimana bisa dirinya menjalankan hukuman atas perbuatan yang sama sekali tidak ia lakukan?

Aldi ini benar-benar.

"Thesa nggak mau tinggal disana tan" keluhnya untuk kesekian kalinya pada Tasya yang kini memang tengah membantunya berkemas.

"Keputusannya sudah mutlak Thesa, jalani saja dulu yah. Kalau nggak betah nanti kamu bisa pulang lagi kesini. Lagipun jaraknya tidak begitu jauh bukan?" Jawab Tasya yang dibalas helaan nafas oleh Thesa.

Ia rasa memang ini waktunya untuk pasrah, dirinya mana mungkin bisa melawan Aldi yang memang sudah berkepala batu itu.

"Lagipun bukannya bagus kamu sudah mendapatkan pekerjaan sekarang dan tidak berkeliling lagi dari satu toko ke toko lainnya?" Ujar Tasya menambahkan.

"Malahan Thesa lebih senang melamar ke toko-toko daripada bekerja pada pria itu lagi" balas Thesa jujur.

Lebih baik ia berjualan es buah saja daripada harus bekerja lagi pada Aldi, namun sekarang apa boleh buat?

Semua sudah terlambat.

Tidak ada yang bisa ia lakukan terlebih Aldi sekarang sudah dalam perjalanan untuk menjemputnya.

Seniat itu bukan?

Tasya menghela nafas sembari menarik resleting koper milik Thesa, "maaf tante nggak bisa bantu kamu Thesa. Tapi kamu jangan khawatir, kalau ada apa-apa jangan sungkan untuk menelepon kesini oke? Tante yakin paman kamu tidak akan lepas tanggung jawab begitu saja"

After Rain Comes Sunshine | ENDDove le storie prendono vita. Scoprilo ora