ARCS PART 4

39.8K 2K 34
                                    

Sesuai ucapannya barusan kemarin kepada sang bibi, kini mobil Kris sudah terparkir rapih dihalaman rumah bibi nya itu.

Dirinya memang sampai ke Solo kemarin sore dan kembali ke Bandung dipagi harinya. Kris tidak bisa berlama-lama disini karena ia tidak membawa anak beserta istrinya untuk ikut serta. Juga tuntutan pekerjaannya yang memang tidak bisa ia tinggalkan begitu saja.

Kris tersenyum melihat Thesa diambang pintu yang tengah berpamitan kepada Yana beserta Noval. Sedang barang bawaannya sudah ia simpan ke bagasi mobilnya.

"Jaga dirimu disana yah sayang, ingat kalau sudah sampai disana jangan lupa kabari ibu. Kris hati-hati nyetir nya yah, jangan ngebut" petuah Yana yang dibalas oleh Kris dengan hormatan.

"Siap bibi" balasnya yang membuat Yana hanya menggelengkan kepalanya sebelum kembali memusatkan atensinya kearah sang putri.

"Jaga pola makannya sayang, jangan terlalu lelah bekerja. Inget kesehatan, ibu pasti akan sangat merindukanmu" balas Yana sembari memeluk Thesa erat yang bahkan tanpa sadar air matanya sudah meluruh keluar.

"Sudah ibu, jangan membuatku berat untuk meninggalkan kalian disini" pinta Thesa yang juga membalas pelukan ibunya tak kalah erat.

Yana tersenyum dan kini giliran Noval yang memeluk putrinya itu. Dirinya juga merasa cemas akan Thesa yang memang baru kali ini pergi jauh dari mereka. Namun apa boleh buat, karena kejadian itulah dirinya harus berpisah dengan putri yang amat ia sayangi ini.

Demi apapun, ia sama sekali tidak akan memaafkan orang yang sudah membuat keluarganya terpisah seperti ini.

"Jaga dirimu sayang, jangan lupa untuk terus mengabari kami disini" pinta Noval yang dijawab oleh Thesa dengan anggukan.

"Kami berangkat dulu yah bi, paman. Jikalau siang nanti takutnya jalanan akan macet" jelas kris yang ikut bersalaman pada paman dan juga bibinya itu.

"Hati-hati" peringat Noval saat Kris dan juga Thesa sudah masuk kedalam mobil.

Thesa membuka lebar kaca mobilnya, dan melambaikan tangannya kearah orangtuanya sebagai tanda perpisahan.

Ia tersenyum ketika melihat sang ibu membalas lambaian tangannya dengan air mata yang membanjirinya. Ah dirinya pasti akan merindukan ini.

Baiklah, selamat tinggal Solo, selamat tinggal juga kenangan masalalu yang sangat-sangat kelam dan jangan lupakan... selamat datang Bandung.

***

Berjam-jam mereka menghabiskan waktu diperjalanan yang sangat suntuk itu, kini mereka telah sampai dipekarangan rumah Kris yang memang sangat asri dengan berbagai macam tanaman yang tumbuh disana.

Sangat menyejukkan mata.

Kris membuka bagasi untuk mengeluarkan barang-barang Thesa disana. Sedang diambang pintu sana ia bisa melihat istrinya yang memang sudah pasti menanti kedatangan mereka.

"Hai Thesa, selamat datang" sapa Tasya sembari memeluk keponakan dari suaminya ini dengan erat.

Thesa membalas pelukan Tasya tak kalah eratnya, dirinya memang sangat akrab dengan istri dari pamannya ini, "Apa kabar tante?" 

"Baik sayang, ayo masuk. Kalian pasti lelah kan? Duduk dulu aja biar tante akan buatkan teh terlebih dahulu" ujar Tasya sembari berlalu masuk diikuti oleh Thesa juga Kris dibelakangnya yang tengah membawa koper Thesa.

"Kamu tidur dikamar atas dekat kamar Sakti yah Thesa, barang bawaan kamu sudah paman simpan disana" jelas Kris yang membuat Thesa tersenyum kecil.

After Rain Comes Sunshine | ENDWhere stories live. Discover now