ARCS PART 22

23.1K 1.2K 10
                                    

Kringggggggg

Thesa terlonjak kaget ketika mendengar jam di nakas dekat ranjangnya berbunyi dengan begitu kerasnya.

"Siapa yang naruh jam disini sih? Ganggu orang tidur aja" dumelnya kesal sembari menggosok-gosokkan kedua matanya agar bisa melihat dengan jelas.

"Nyenyak tidurnya heh?"

Thesa tak menghiraukan suara itu dan berniat kembali melanjutkan tidurnya namun tangannya malah dicekal oleh seseorang.

"Apasih, lepasin! Orang mau tidur aja susah banget" maki Thesa yang belum menyadari siapa pelaku yang kini tengah mencekal tangannya.

"Bangun!" Perintah orang itu yang ternyata adalah Aldi.

Thesa yang mendengar suara yang amat dikenalinya itu pun bergegas bangun dan duduk tegak dengan rasa kantuk yang hilang entah kemana.

"S-sudah siang yah pak?" Thesa meringis tak enak ketika melihat Aldi yang menatapnya datar. 

"Ini jam satu dini hari"

"Terus kenapa bapak bangunin saya? Bapak nggak berniat ngajak saya ngepet kan?"  Tanya Thesa heran.

"Anak saya menangis karena haus sedari tadi dan kamu tidur dengan nyenyaknya? Terbuat dari apa telingamu itu?" Marah Aldi yang membuat Thesa terdiam.

Ia melirik ke sekelilingnya dan baru menyadari bahwa ini bukanlah kamarnya dengan Winu, lalu dimana ia sekarang?

"Ini dimana pak?" Bingung Thesa yang memutuskan untuk bertanya karena kesadarannya belum terkumpul sempurna.

Aldi menghela nafas, selain ceroboh dan juga kebo gadis ini juga lemot. Sungguh paket komplit.

"Kediaman saya" balas Aldi enggan.

Thesa mendengus, "saya juga tah--"

"Kalau tahu kenapa bertanya?" Sentak Aldi yang membuat Thesa terlonjak kaget.

"Yaampun pak, gitu aja marah. Galak banget sih"

"Sekarang bangunlah dan segera pergi darisini" usir Aldi yang membuat Thesa tak urung menurutinya.

Tapi tunggu, seingatnya dia ketiduran di sofa bersama Fares tadi malam. Lalu mengapa dia terbangun di ranjang ini?

Thesa pun memicingkan matanya kearah Aldi karena yakin jikalau pria itu yang memindahkannya kemari.

Tidak mungkin Winu bukan? Jelas-jelas yang ia lihat saat pertama kali membuka mata adalah keberadaan pria ini.

"Apa?" Herannya ketika mendapati tatapan Thesa yang seolah menuduhnya.

"Bapak yang mindahin saya kesini kan?" Todongnya tepat sasaran.

Aldi terdiam sebelum menjawab, "pindahin kemana? Jangan ngawur kamu"

"Semalam saya ketiduran di sofa sama Fares tapi kok bangun-bangun saya udah disini?" Bingungnya.

"Ya mana saya tahu, kamu kok nuduh saya seperti itu?" Kilah Aldi tak mau meng-iyakan.

Bisa-bisa besar kepala gadis ini nantinya.

Thesa cemberut, otaknya diputar keras memikirkan hal itu namun tetap saja mentok.

Tidak mungkin juga bukan dirinya terbang melayang terbawa semilir angin malam?

"Bodoamat lah, dipikirin makin pusing aja" gumamnya nyerah dan langsung beranjak dari ranjang untuk mendekat kearah box bayi Fares.

Ia pun berniat untuk menggendong bayi itu sebelum suara Aldi mengintruksi sehingga membuat niatnya itu urung seketika.

"Jangan sentuh anak saya, kamu bau" sarkas Aldi yang membuat Thesa melongo.

After Rain Comes Sunshine | ENDWhere stories live. Discover now