ARCS PART 48

12.9K 722 8
                                    

Flashback on

"Bu, ada yang ingin saya bicarakan..."

Langkah Sela yang akan pergi dari dapur pun seketika terhenti tat kala mendengar permintaan Mori barusan.

"Ya, ada apa?"

"Saya kasihan sama non Syena, bu"

Sela menatap Mori dengan alis yang menukik bingung, "emang ada apa sama Syena?"

"Waktu itu saya nggak sengaja dengar kalau Thesa sakit dan ibu tahu apa? Non Syena sampe nangis kejer tahu hal itu. Malahan juga dia sampai minta bantuan tuan untuk mengobati penyakit Thesa itu"

"Thesa sakit apa emangnya?" Tanya Sela penasaran.

"Agoraphobia, bu"

Tepat setelah mendengar balasan Mori barusan, Sela langsung saja terdiam dan tak berselang lama ia pun berlalu pergi darisana tanpa mengatakan sepatah kata lagi.

Sedang Mori yang melihat itu kini mengulas senyum penuh kemenangan. Rencananya untuk membuat citra Thesa buruk di mata Sela kini berhasil dilakukannya.

Tidak sia-sia dirinya mencuri dengar perbincangan Syena dan juga Aldi kala itu, karena nyatanya fakta itu sangat membantunya sekarang.

"Kasihan, lampu hijaunya di pending"

Flashback off

"Harusnya dari awal udah kayak gini"

Mori terkekeh kecil tat kala tadi dirinya melihat Thesa yang dimarahi oleh Sela. Sesuai prediksinya, Sela memanglah tidak menyukai orang penyakitan terlebih itu untuk menjadi pendamping hidup putra tercintanya. 

"Mau jadi ratu, heh? Mimpi" cibir Mori pelan seraya berjalan menaiki tangga dengan sesekali bersenandung riang.

"Eh-eh, apanih"

Baru saja tiga undakan tangga yang Mori naiki, namun tiba-tiba saja tangannya ditarik dari belakang oleh seseorang.

"Lepasin, ini apaansih" kesal Mori tat kala lengannya kini ditarik paksa untuk mengikuti langkah orang itu. 

Merasa ucapannya tidak digubris sama sekali, Mori pun dengan cepat menyentak kasar tangannya sehingga pegangan tangan mereka pun terlepas.

"Kamu apa-apaan sih, Ina?" Kesal Mori pada Ina -suster yang menjaga Venny-.

"Apa ini, mbak?" Balik Ina bertanya.

"Ya, apa?" Bingung Mori tak mengerti.

"Kenapa mbak tidak membayar uang pengobatan ibu saya selama dua bulan ini? Padahal saya sudah melakukan semua yang mbak perintahkan, tapi apa balasan, mbak?" Ucapnya marah.

Dirinya tidak terima jikalau Mori lepas tanggung jawab begitu saja. Alasan ia mau bekerja pada Mori adalah karena ibunya.

Lalu jikalau seperti ini? Apa arti dari kerja kerasnya selama ini?

"Mana mungkin saya lupa-"

"Jangan coba-coba mengelak, jelas-jelas pihak rumah sakit telepon jikalau pengobatan ibu saya nunggak dua bulan ini. Saya mohon mbak, berikan hak saya" pinta Ina seraya meneteskan air matanya.

Mori terdiam, jujur saja dirinya memang belum melunasi biaya rumah sakit ibu Ina itu. Dirinya kehabisan uang karena memang nyatanya biaya itu sangat mahal.

Ibu Ina terbaring lemah tak berdaya di rumah sakit dan koma selama bertahun-tahun ini, bahkan seluruh pengobatannya pun selama ini tidak membuahkan hasil apapun.

After Rain Comes Sunshine | ENDWhere stories live. Discover now