ARCS PART 29

18.8K 1.1K 24
                                    

"Lho, kak Thesa mana? Kok belum datang juga?" Tanya Syena pada kedua bodyguard Aldi yang memang berada tak jauh dari tempatnya duduk sekarang.

"Kami tidak tahu, nona" jawab salah satu bodguard itu.

Syena menghembuskan nafasnya gusar, sudah satu jam lamanya dan Thesa pun tidak ada tanda-tanda menyusulnya.

Tidak mungkin bukan membeli minum selama ini?

"Syena harus bicarain ini sama ayah" gumam Syena sembari bangkit dari duduknya untuk mendekati Aldi yang kini tengah sibuk berkutat dengan buku-buku yang Syena sendiri pun tidak tahu apa itu.

"Ayah?" Panggil Syena setelah tiba di samping meja Aldi yang menjulang tinggi untuk anak seusianya.

"Iya, ada apa? Kamu butuh sesuatu?" Tanya Aldi tanpa memindahkan atensinya dari layar laptop dihadapannya. 

"Ayah, kak Thesa kok belum kesini juga yah? Ini udah lama banget lho, masa beli minum berjam-jam" ujarnya menyurahkan kegusaran hatinya.

"Tunggulah beberapa menit lagi, mungkin ada hal lain yang harus dia beli" tanggap Aldi yang sama sekali tidak meredakan kegelisahan Syena.

"Tapi ayah-"

"Mending kamu duduk disana lagi. Ayah sedang sibuk sekarang" titah Aldi yang membuat mata Syena seketika berkaca-kaca.

Bukan hal ini yang ingin ia dengar, bukan ini pula yang ia harapkan dari Aldi. Apa sesibuk itu ayahnya sampai-sampai tidak mau peduli akan kecemasannya ini? Bahkan berbicara pun tanpa menatapnya.

"Syena takut terjadi sesuatu sama kak Thesa, ayah" keluh Syena lagi, mengesampingkan rasa sakit hatinya.

"Dia sudah besar, Syena. Sekarang jangan bahas dia lagi, mending kamu ke kantin aja bareng para bodyguard ayah ya? Belum makan, kan?" Tanya Aldi yang membuat Syena dengan tegas langsung menggelengkan kepalanya.

"Bagaimana mungkin Syena makan dengan tenang sedangkan kak Thesa aja belum ditemukan? Tolong telepon kak Thesa sekarang, ayah" rengek Syena yang membuat Aldi seketika memijat keningnya pusing.

"Sudah berapa kali ayah bilang, dia sudah besar dan sebentar lagi juga pasti kesini. Jangan mencemaskan dia berlebihan seperti ini, Syena" peringat Aldi yang membuat air mata Syena tanpa sadar menetes.  

"Kenapa Syena nggak boleh khawatir sama kak Thesa? Kenapa, ayah?" Desak Syena meminta penjelasan.

"Karena dia bukan siapa-siapa kamu, dia hanya orang asing di hidup kita. Jadi, bersikaplah sewajarnya pengasuh dan anak yang diasuh" jawab Aldi tegas dimana hal itu membuat tangisan Syena kian deras.

"AYAH JAHAT, KENAPA AYAH MENGATAKAN HAL SEPERTI ITU PADA KAK THESA hiks-"

"SYENA, JAGA BICARAMU. tidak sepatutnya kamu berbicara dengan nada tinggi seperti itu terlebih pada orangtuamu sendiri" bentak Aldi tanpa sadar.

Syena mundur beberapa langkah tat kala mendengar bentakkan Aldi barusan, jujur ini adalah bentakkan pertama baginya.

Kemana ayahnya yang dulu selalu berucap penuh kelembutan padanya? Mengapa sekarang menjadi seperti ini?

Apa ayah tidak lagi sayang padanya? Pikir Syena.

"Ayah berubah" gumam Syena lirih.

Deg

Aldi langsung terdiam, meskipun samar-samar namun telinganya ini dapat mendengar lirihan itu.

"Asal ayah tahu, kak Thesa bukanlah orang asing di hidup Syena. Kak Thesa adalah sesosok bunda yang Syena idam-idamkan selama ini. Apa salah Syena menyayanginya? Apa salah Syena khawatir dan mencemaskannya?"

After Rain Comes Sunshine | ENDWhere stories live. Discover now