ARCS PART 3

46.3K 2.2K 6
                                    

Yana menutup pintu kamar putrinya itu dan mulai berjalan kearah dapur. Ia berniat untuk mengambilkan putrinya itu makanan karena ia khawatir akan kondisi Thesa yang beberapa hari ini tidak terkontrol jadwal makannya.

Diruang tamu, ia masih bisa melihat suaminya yang masih duduk disofa dengan ponsel digenggamannya.

"Gimana Thesa, bu?" Tanya Noval setelah melihat keberadaan istrinya.

"Masih seperti hari-hari kemarin pak, tapi alhamdulillah sekarang Thesa sudah setuju dengan keputusan ibu. Semoga ini awal baru untuk ia memulai kebahagiannya" jawab Yana sembari tersenyum.

"Benarkah? Syukurlah" balas Noval yang ikut berbahagia.

"Eh iya, ibu sampai lupa mau ke dapur. Ibu mau coba bujuk Thesa supaya dia mau makan barang beberapa suap saja" jelas Yana setelah mengingat kembali tujuan awalnya.

"Barusan Kris menelepon bu, karena bapak tahu ibu lagi bicara sama Thesa untuk itu bapak meminta Kris agar menelpon kesini lagi nanti"

Ucapan Noval barusan membuat langkah Yana untuk berjalan kearah dapur terhenti. Ia mendekati Noval dan duduk disampingnya.

"Sini pak, biar ibu yang telepon saja. Siapa tahu ada hal penting yang ingin Kris sampaikan" pinta Yana dan Noval langsung memberikan ponsel yang digenggamannya ke tangan istrinya.

Yana menunggu untuk beberapa saat, panggilan berdering dan Kris sama sekali belum mengangkatnya.

"Hallo Kris? Ada apa tadi kamu menelepon bibi?" Tanya Yana setelah teleponnya tersambung.

"Kris sudah cari informasi mengenai lowongan pekerjaan disini, dan alhamdulillah nya ada bi. Kebetulan juga tempatnya tidak jauh dari rumah Kris"

"Benarkah? Pekerjaan apa Kris?" Tanya Yana antusias.

"Pelayan restoran bi, gimana? Kerjaannya juga nggak terlalu berat kok. Dan Kris rasa itu sangat cocok untuk Thesa"

Yana tersenyum menatap suaminya sebelum kembali menjawab, "bibi nggak keberatan Kris. Menjadi pelayan restoran bukanlah suatu hal yang buruk.  Malahan bibi sangat berterimakasih karena kamu sudah bersedia membuat dirimu repot karena permintaan bibi ini. Maafkan bibi Kris"

"Bibi ngomong apaansih, jangan sungkan begitu. Sudah sewajarnya untuk Kris membantu Thesa. Baiklah kalau begitu, Kris akan berbicara pada atasan restoran itu dan melamarkan Thesa kesana. Semoga diterima yah bi"

"Iya Kris, bibi sangat berharap untuk hal itu"

"Oh yah, nanti kalau Thesa mau ke Bandung biar Kris saja yang menjemputnya kesana. Sekalian juga Kris mau berkunjung kerumah bibi disana lagipun sudah sangat lama sekali Kris tidak pulang ke Solo"

"Datanglah nak, bibi juga sangat merindukanmu. Memang sudah waktunya kamu pulang setelah berabad-abad meninggalkan kota ini" kekeh yana yang membuat Kris juga tertawa disebrang sana.

"Baiklah-baiklah, nanti Kris kabari lagi mengenai informasi selanjutnya ya bi. Kris tutup dulu teleponnya"

Sambungan telepon pun terputus, Yana meletakkan ponselnya dinakas dekat sofa yang didudukinya. Ia merasa lega sekarang, setidaknya Kris sangat bisa diandalkan.

"Kris bilang apa bu? Sudah ada informasi mengenai lowongan pekerjaan?" Tanya Noval.

"Kris bilang, katanya ada lowongan direstoran pak" jelas Yana yang membuat Noval tersenyum.

"Syukurlah, oh iya ibu cepat ambilkan makanan sana untuk Thesa. Kasihan dia pasti sangat lapar" ingat Noval yang membuat Yana menepuk jidatnya karena lagi-lagi ia melupakan hal itu.

"Yaampun, untuk bapak ngingetin" balas Yana sembari melangkahkan kakinya menuju dapur sedang Noval membalasnya dengan gelengan kepala.

***

"Makan dulu yah nak, sedikit saja" bujuk Yana untuk kesekian kalinya sembari menyodorkan sesendok nasi kearah Thesa.

"Nggak ibu, aku nggak lapar" tolak Thesa untuk kesekian kalinya juga.

"Nggak lapar bagaimana? Tidak ada makanan ataupun air yang masuk kedalam perut mu itu Thesa. Makanlah sayang, demi kesehatanmu" jelas Yana yang membuat Thesa membuang nafasnya.

Akhirnya ia terpaksa membuka mulutnya dan hal itu membuat Yana menarik senyuman lebarnya. Tanpa membuang waktu lebih lama lagi, ia mulai menyuapi putrinya itu.

Noval yang berdiri diambang pintu masuk pun tersenyum melihat interaksi antara anak beserta istrinya. Ia melangkahkan kakinya untuk masuk kedalam kamar dan berniat bergabung bersama mereka disana.

"Gimana kondisimu sayang? Sudah lebih baik?" Tanya Noval sembari mengelus lembut kepala putrinya.

Thesa hanya tersenyum kecil sebagai balasan untuk pertanyaan sang ayah dengan mulut yang mengunyah pelan makanannya.

"Oh iya bu, Kris mengirimkan sebuah pesan bahwa dia akan datang kesini besok sore. Dan kabar baiknya atasan restoran menyetujui ajuan lamaran dari Kris bu" jelas Noval yang membuat Yana tersenyum.

Thesa yang mendengar hal itu dengan sekuat tenaga mencoba menelan makanannya itu dengan berat. Semua terasa hambar, kenapa cepat sekali dirinya harus meninggalkan rumah beserta orangtuanya disini?

"Bapak tahu, berat bagi kamu untuk meninggalkan kita semua disini. Tapi jangan khawatirkan ibu mu nak, bapak pasti akan selalu menjaganya. Mulailah kehidupanmu disana tanpa mencemaskan kami disini. Semoga dengan kejadian ini kamu bisa memetik buah yang manis nantinya" jelas Noval yang mengerti akan perasaan putrinya itu.

Thesa tersenyum dan mulai memeluk ayahnya itu dengan erat, sudah pasti dirinya akan merindukan momen-momen seperti ini sebelum nantinya ia akan berjuang sendiri di kota orang.

Betapa beruntungnya dia, mendapatkan orangtua sepengertian mereka. Yang begitu tulus menyayanginya dan hal itu membuatnya sangat berterimakasih pada sang maha kuasa karena telah menempatkannya diantara orang-orang yang menyayanginya.

"Tuhan, lindungilah mereka. Jaga mereka agar selalu bahagia" batin Thesa sembari menerima suapan dari ibunya dengan masih memeluk Noval.

"Ibu jadi khawatir sama Kris, jarak dari Bandung ke Solo bukanlah perjalanan yang singkat. Butuh berjam-jam agar ia bisa sampai kesini. Kasihan sekali pasti tubuhnya akan pegal-pegal setelah sampai disini" jelas Yana yang diangguki oleh Noval.

"Ya mau gimana lagi bu, Kris yang menginginkan ini" balas Noval yang masih mengelus kepala Thesa.

"Apa Tasya juga ikut pak?, ibu lupa menanyakan hal itu"

"Kayaknya sih nggak, Sakti pasti akan rewel nantinya karena bosan di perjalanan" tebak Noval yang membuat Yana terkekeh.

Tasya dan juga Sakti adalah istri dan juga anak dari Kris. Pria itu memang sudah menikah dan memilih untuk memulai kehidupan barunya di Bandung. Ia meninggalkan kota Solo yang menjadi tempat kelahirannya namun hal itu terbayar tuntas dengan ia yang berhasil sukses di kota itu.

Yana ingat, bagaimana lika likunya perjalanan kehidupan Kris. Dari mulai ditinggalkan oleh ibu dan ayahnya karena dipanggil sang pencipta. Dan untuk itulah Kris menganggap Yana sebagai orangtua keduanya.

"Aku udah kenyang bu, lagian tubuhku terasa sangat lengket. Aku mau mandi dulu" jelas Thesa saat ibunya akan kembali menyuapkan nasi padanya.

Yana mengangguk dan mempersilakan Thesa untuk berlalu kekamar mandi. Setidaknya sudah ada beberapa suapan nasi kedalam mulut putrinya itu dan hal  itu membuatnya sangat lega.

Ia membereskan bekas piring yang tadi digunakan oleh Thesa untuk dibawanya ke dapur dengan Noval yang mengikutinya dari belakang.

"Ibu senang karena Thesa sudah mau sedikit demi sedikit tidak lagi terpuruk pak" jelas Yana pada Noval yang tengah menutup pintu kamar putrinya.

"Ya, semoga selalu seperti ini bu"

___

After Rain Comes Sunshine | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang