ARCS PART 53

14.7K 752 9
                                    

Lega.

Itulah yang kini dirasakan Aldi tat kala selesai mengungkapkan hal yang akhir-akhir ini membebani pikirannya.

Sedang Thesa yang mendengar pengungkapan Aldi barusan, dirinya sempat terdiam sebentar sebelum akhirnya mendorong tubuh Aldi menjauh sehingga pelukan diantara mereka pun terlepas.

"Bapak sadar dengan apa yang bapak ucapkan barusan?" Tanya Thesa heran.

Sudah Aldi duga, reaksi seperti inilah yang pasti didapatkannya dari Thesa. 

Meskipun demikian, Aldi sama sekali tidak menyesal telah mengatakan hal tersebut karena jujur saja, setelah mendengar perihal Thesa yang akan pergi, ia sama sekali tidak bisa mengendalikan perasaanya.

Dia tidak bisa memendam hal itu lebih lama lagi.

"Ini salah pak, ingatlah bapak itu masih punya mbak Venny. Dia istri bapak, apa bapak lupa? Apa pantas bapak mencintai wanita lain tat kala bapak masih mempunyai istri?" 

Sungguh, ia tidak percaya akan apa yang Aldi ungkapkan padanya barusan. Meskipun Thesa tidak menampik jikalau ada sisi hatinya yang senang akan pengakuan itu tapi bukan berarti ia juga harus egois dengan merebut Aldi dari pelukan Venny.

Mereka sama-sama wanita, dan Thesa yakin jikalau sesuatu yang sudah menjadi milik kita di rebut oleh oranglain, pasti rasanya sangatlah sakit.

Thesa tidak mau hal itu terjadi kepada Venny, meskipun disini ia harus mengorbankan perasaannya sendiri.

Oh tuhan, mengapa dari sekian banyaknya pria lajang di dunia ini kenapa hatinya harus berlabuh pada orang yang salah?

"Saya tidak melupakan fakta itu, Thesa. Tapi bagaimana caranya mencegah perasaan ini? Saya hanya manusia biasa dan tidak bisa melakukan apa-apa. Semuanya sudah terlanjur terjadi"

Melihat Aldi yang kini terlihat putus asa dihadapannya sekarang membuat Thesa tak kuasa lagi untuk membendung air matanya.

Memang kita tidak tahu kepada siapa hati ini harus mencintai dan oleh siapa harusnya kita dicintai. Semuanya mengalir begitu saja.

Aldi mendekat kearah Thesa dan tanpa aba-aba langsung menghapus air matanya yang membuat Thesa seketika terperanjat kaget.

"Apa kamu menangis karena ucapan saya tadi?-"

Aldi menghentikan ucapannya tat kala mulutnya dibungkam oleh telapak tangan Thesa yang kini balik menatapnya seraya menggeleng-gelengkan kepala.

"Perasaan itu tidaklah salah, situasi dan kondisinyalah yang membuat hal itu keliru. Saya minta maaf, karena nyatanya saya tidak bisa membalas perasaan bapak terhadap saya. Saya tidak ingin menyakiti hati mbak Venny dengan hubungan ini nantinya" jelas Thesa yang membuat Aldi seketika terdiam.

Perasaan Venny? Hubungan ini? Bukankah hal itu menandakan jikalau Thesa memiliki perasaan yang sama juga untuknya?

"Dan perasaanmu?... bagaimana dengan perasaanmu?"

Thesa diam, dirinya memalingkan wajah enggan menatap Aldi tat kala ditanyai perihal barusan.

Apa yang harus dijawabnya? Tidak mungkin bukan jikalau Thesa harus jujur sekarang?

"Jawab Thesa..." tuntut Aldi seraya memegang dagu Thesa agar menatapnya.

Tepat saat mata mereka bersitatap, tangis Thesa pecah begitu saja yang membuat Aldi seketika menariknya kembali kedalam pelukannya.

Diamnya Thesa sudah cukup untuknya.

Kali ini Thesa tidak menolak, ia menangis didada bidang Aldi untuk menumpahkan segala kegundahan hatinya selama ini.

After Rain Comes Sunshine | ENDWhere stories live. Discover now