A - 099

126 7 0
                                    

Bayi Agatha dan Erga diberi nama Angeliqueen Xaviera. Bayi cantik itu sangat mirip dengan Agatha. Hanya matanya yang mirip dengan Erga.

Dengan jet pribadi, keluarga Hardiswara datang berkunjung ke Kanada untuk melihat cucu kedua mereka, setelah bayinya Fio.

"Manisnya." Agriawan menggendong bayi mungil itu. "Ini Uncle tampan."

Agatha dan Erga hanya memperhatikan.

Tuan dan Nyonya Hardiswara membawa banyak hadiah untuk Angeliqueen, seperti tempat tidur, beberapa mainan, dan peralatan untuk bayi.

Beberapa bulan kemudian, Rowena juga melahirkan bayi laki-lakinya di rumah sakit melalui operasi sesar.

Karena tidak bisa datang, Erga dan Agatha memutuskan untuk melakukan panggilan video dengan Rowena dan Julian. Mereka mengucapkan selamat dan saling memberikan kabar.

"Setelah Angel lebih besar, kami pasti akan datang ke Indonesia," kata Erga.

"Kami sangat menunggu kedatangan kalian."

Dua tahun berlalu.

Erga dan Agatha pergi ke Indonesia bersama anak mereka, Angeliqueen. Untuk pertama kalinya anak perempuan cantik itu menginjakkan kaki di tempat kelahiran ibunya.

Keluarga kecil Erga langsung menjadi sorotan media. Mereka penasaran dengan wajah putri pertama Erga dan Agatha, karena wajah Angel yang selalu di blur dan seakan-akan menutupinya dari publik.

Sesampainya di Indonesia, mereka tiba di mansion Xavier. Angel tampaknya menyukai tempat tersebut. Ia lebih anteng saat berada di ruang keluarga.

Setelah agak sore, mereka bertiga pergi ke makam Tuan Xavier untuk mendo'akannya dan memperkenalkannya pada Angel, bahwa Tuan Xavier adalah kakeknya.

Setelah itu, Erga dan Agatha mengajak Angel jalan-jalan mengelilingi kota Jakarta. Angel tampak senang. Ia juga membeli mainan baru, yaitu mainan bongkar pasang rumah.

Malam harinya, Agriawan datang ke mansion Xavier bersama pacar barunya, seorang guru di sekolah dasar. Namanya Adelia.

Erga dan Agatha menyambut kedatangan mereka. Angel langsung akrab dengan Agriawan dan Adelia. Bayi itu bisa menyukai siapa saja.

"Ayah dan Ibu sedang sibuk. Kalian bisa menemui mereka besok pagi," kata Agriawan.

"Baiklah, besok pagi kami akan datang ke mansion Hardiswara," kata Erga.

Agriawan mengangguk.

Agatha memperhatikan Adelia yang sedang berdiri di depan kaca sambil menggendong Angel. Ia beralih pada Agriawan. "Kakak bertemu dengannya di mana?"

"Ada kenalan," jawab Agriawan sambil tersenyum senang.

"Dia terlihat sangat baik dan keibuan. Aku harap kali ini Kakak bisa lebih dewasa," ucap Agatha.

Agriawan menghela napas panjang. "Tentu saja aku sudah dewasa. Apa kau berpikir aku ini masih kanak-kanak? Kau masih memikirkan mantan kakak iparmu?"

"Dia sudah bahagia dengan pilihannya yang sekarang," celetuk Agatha.

"Dia akan lebih bahagia kalau bertahan denganku," gerutu Agriawan.

Agatha memutar bola matanya.

Seperti yang sudah dijanjikan, keesokan harinya Erga dan Agatha pergi ke mansion Hardiswara bersama Angel.

Tuan dan Nyonya Hardiswara sangat senang melihat cucu mereka yang manis.

"Dia memiliki hidung dan bibir Agatha. Hanya matanya yang mirip Erga," celetuk Nyonya Hardiswara.

Agatha tertawa kecil. "Aku yang mengandungnya selama 9 bulan, tentu saja dia harus mirip denganku."

Erga hanya tersenyum mendengar ucapan istrinya. "Dia perempuan, itulah sebabnya dia cantik dan mirip denganmu. Jika dia mirip dengaku, dia akan menjadi tampan."

Semua orang tertawa.

Setelah mengunjungi mansion Hardiswara, Erga dan Agatha pergi ke rumah Julian dan Rowena. Mereka ingin bertemu dengan sahabat lama. Kedatangan mereka disambut baik oleh Julian dan Rowena.

Mereka menghabiskan waktu dengan berbincang sambil mengurus bayi.

🌠🌠🌠

08.24 | 1 Agustus 2021
By Ucu Irna Marhamah

ASTROPHILEحيث تعيش القصص. اكتشف الآن