A - 068

141 5 0
                                    

"Bagaimana jika kita bertunangan?"

Pertanyaan Agatha membuat Erga membeku untuk sesaat. "Bertunangan?"

"Jika berita menyiarkan tentang hubunganku dengan seseorang apalagi bertunangan, maka itu akan menjadi berita besar. Keuntungan perusahaan akan semakin melonjak," kata Agatha.

Erga menautkan alisnya. "Maksudmu... kau memanfaatkanku untuk pansos?!"

"Memangnya kenapa? Kau juga ingin aku mencintaimu, kan? Kau pikir dalam waktu satu bulan aku bisa jatuh cinta padamu?" Gerutu Agatha.

Erga tampak berpikir.

"Selama 3 tahun kita berpacaran, aku tidak bisa mencintaimu, apalagi 1 bulan. Jika kita terikat dalam sebuah hubungan pertunangan, siapa tahu aku menyukaimu," ucap Agatha.

"Bagaimana jika dalam waktu satu bulan kau tetap tidak bisa mencintaiku?" Tanya Erga.

Agatha mengalihkan pandangannya. "Ya, kau kalau begitu... kau pergi dari hidupku."

"Enak saja, setelah pansos kau mau meninggalkanku?" Gerutu Erga.

"Ya sudah, kalau begitu pergi dari hidupku sekarang juga," usir Agatha.

Erga terdiam untuk sesaat. "Baiklah, aku akan bertunangan denganmu. Jika dalam satu bulan kau mencintaiku, aku akan langsung menikahimu."

Agatha tidak langsung menjawab.

"Bagaimana?" Erga mengulurkan tangannya.

"Tunggu sebentar," sanggah Agatha.

"Jangan-jangan kau hanya ingin pansos saja tanpa mau memberikanku kesempatan," tuduh Erga.

"Tidak, maksudku... aku ingin Rowena dan Julian tidak mengganggu kita. Kita harus membuat mereka dekat jika kau tidak ingin kesulitan," ucap Agatha pelan.

"Benar juga, sainganku bukan hanya pria, tapi juga wanita. Kau punya rencana?" Tanya Erga.

"Aku tidak bisa melukai perasaan Rowena. Jadi, kau saja yang membuatnya menjauh dariku. Mengenai Julian, aku sendiri yang akan mengurusnya," jelas Agatha.

Erga mencerna ucapan Agatha.

"Urusan melukai perasaan wanita adalah tugasmu bukan? Ya, meskipun sepertinya Rowena tidak akan terluka karena ucapanmu," gumam Agatha.

Bel berbunyi.

Agatha melihat melalui lubang intip. Ternyata Rowena yang datang. Agatha menoleh pada Erga. "Rowena datang, sembunyi dulu ke kamar. Nanti keluar saat timing-nya pas."

Erga menuruti ucapan Agatha. Ia masuk ke kamar.

** End Flashback **

Erga melajukan mobilnya meninggalkan gedung apartemen.

Keesokan harinya, mobil sport biru gelap itu berhenti di depan gedung Agatha Style. Seorang pria tampan berjas hitam keluar dari mobil tersebut. Tak lain pria itu adalah Erga. Ia membukakan pintu mobil.

Agatha keluar dengan gaun selutut berwarna putih dibalut blazer hitam. Hari ini ia tampak begitu cantik dan berkharisma.

Tanpa disadari beberapa paparazzi memotret mereka berdua.

Erga mengusap rambut Agatha dengan lembut. Gadis itu tersenyum kemudian melelapkan kepalanya ke bahu Erga.

Paparazzi tidak melewatkan itu.

Dalam waktu 20 menit, foto tersebut tersebar ke seluruh Indonesia dan menjadi berita paling hangat.

Arya dan Fandi yang sedang serius melihat layar tablet, tiba-tiba muncul artikel tentang berita Agatha.

"PEMILIK AGATHA STYLE YANG BARU MEMBUKA PERUSAHAAN CABANG AGATHA PEARL, AGATHA SABRINA HARDISWARA TERLIHAT BERSAMA SEORANG PRIA TAMPAN. DIDUGA PRIA ITU ADALAH PEMILIK PERUSAHAAN XAVIER BLUE, ERGARA RESTU XAVIER, BLASTERAN INDO-AUSSIE."

"Ini... Nona Hardiswara kita, kan?" Tanya Fandi.

"Memangnya siapa lagi?" Gerutu Arya.

Tuan Hardiswara dan Nyonya Hardiswara yang melihat berita itu juga terkejut. Sementara Fio terlihat senang. Ia yang paling senang.

"Dia benar-benar berubah pikiran?" Tanya Agriawan.

Julian yang sedang berada di perusahaannya menautkan alisnya melihat berita itu, begitu pun dengan Rowena yang sedang berada di San Entertainment. Ia bergegas keluar dari gedung.

🌠🌠🌠

16.04 | 1 Agustus 2021
By Ucu Irna Marhamah

ASTROPHILEWhere stories live. Discover now