A - 094

126 5 0
                                    

Beberapa bulan kemudian, Julian dan Rowena melangsungkan pernikahan di Melbourne. Keluarga besar Julian tampak bahagia. Para tamu undangan juga hadir termasuk Erga dan Agatha. Agriawan juga diundang, tapi pria itu tidak datang, karena patah hati.

Pengantin wanita tampak cantik dengan gaun putih kebiruan. Ia memasuki ruangan bersama sang ayah yang menggandengnya. Rowena tersenyum bahagia di balik veil yang menutupi wajahnya. Senyuman bahagia juga tak luntur dari bibir ayahnya.

Saat langkah Rowena yang semakin dekat, Julian tak kuasa menahan air matanya. Ia sangat terharu.

Agatha memeluk lengan Erga. "Wah, ini momen yang penuh dengan rasa haru."

"Julian benar-benar berhati lembut," ujar Erga.

Ayahnya Rowena menyerahkan putrinya pada Julian. Keduanya mempelai berdiri berhadapan. Mereka saling menatap. Janji suci terucap di hadapan semua orang. Mereka resmi menjadi suami istri. Diakhiri dengan ciuman di bibir.

Yang berciuman adalah Rowena dan Julian, tapi malah Agatha dan Erga yang tersipu. Bahkan wajah pasangan suami istri itu menjadi merah seperti tomat.

"Oh, mereka sangat romantis." Agatha menjadi gemas sendiri.

Setelah janji suci diucapkan, para tamu memberikan ucapan selamat pada pasangan itu. Mereka memberikan kado, bahkan ada yang memberikan tiket bulan madu sebagai kado pernikahan. Termasuk Erga dan Agatha yang memberikan tiket bulan madu ke Prancis.

"Selamat, Julian, Rowy." Agatha memeluk kedua sahabatnya itu.

Erga juga mengucapkan selamat, "Kalian tampak serasi, selamat, ya. Semoga langgeng."

"Terima kasih."

Selama tiga hari, Agatha dan Erga tinggal di rumah Erga di Sydney. Setelah itu, mereka kembali ke Indonesia dan menjalani aktivitas masing-masing.

Fio sudah lulus kuliah. Tibalah saatnya gadis itu melepaskan masa lajang dan menikah dengan pacarnya, Aska. Saat-saat yang sangat mereka nantikan.

Menjelang 1 minggu sebelum hari pernikahan.

Nyonya Hardiswara yang paling antusias. Wanita paruh baya itu yang mengatur sendiri semua acara, tatanan dekorasi, dan segala macam makanan yang akan dihidangkan. Bahkan ia memilih designer kelas dunia untuk membuat gaun pernikahan putrinya. Padahal Agatha Style mampu membuatnya, tapi entah kenapa Nyonya Hardiswara lebih mempercayakan gaun pernikahan Fio pada orang lain.

"Apa tidak ada berita yang meliput pernikahan putri bungsuku? Kameramen ke mana?" Tanya Nyonya Hardiswara.

Agriawan menanggapi, "Memangnya Fio aktris? Kenapa media harus meliput acara pra-nikahnya?"

"Fioku sayang adalah putri dari seorang pengusaha kaya. Orang-orang di TikTok juga bukan aktris. Mereka terkenal karena suka merekam kegiatan mereka. Kenapa Fio yang benar-benar anak orang kaya tidak bisa terkenal dan diliput media?" Gerutu Nyonya Hardiswara.

Agriawan memutar bola matanya.

Nyonya Hardiswara tampak berpikir. "Agatha juga bukan aktris. Saat akan melangsungkan pernikahan, banyak media yang menghubungi ingin meliput acara pernikahan Agatha."

"Itu karena dia pengusaha muda yang cantik dan sukses. Semua media tertarik dengan inovasi dan motivasi Agatha," ujar Agriawan.

"Iya juga, sih," gumam Nyonya Hardiswara.

"Jadi, kenapa Ibu lebih menyayangi Fio?" Tanya Agriawan.

"Kenapa kau bilang begitu? Aku menyayangi kalian semua," gerutu Nyonya Hardiswara.

Agriawan menganggukkan kepalanya kemudian berlalu. "Ya, aku melihatnya."

Nyonya Hardiswara melipat kedua tangannya di depan dada. Ia mengawasi kinerja para pekerja dan pelayan yang terlihat sibuk.

"Eh, itu jangan diletakkan di sana. Di sebelah sana saja."

🌠🌠🌠

05.35 | 1 Agustus 2021
By Ucu Irna Marhamah

ASTROPHILEDove le storie prendono vita. Scoprilo ora