A - 100

239 8 2
                                    

Lima tahun kemudian.
Vancouver, British Columbia, Kanada.

Agatha tampak duduk di sofa sambil menonton TV. Ia tersenyum melihat berita yang menyiarkan tentang Agatha Style yang sekarang diurus oleh mantan kakak iparnya (mantan istri Agriawan) yang semakin sukses menerobos pasar dunia.

Sebenarnya wanita itu adalah salah satu temannya. Waktu itu Agriawan menyukainya dan berniat untuk menikahinya. Awalnya Agatha tidak setuju, karena ia tahu watak Agriawan yang tidak menyenangkan. Tapi, sepertinya sahabat Agatha juga menyukai Agriawan dan mereka pun menikah lalu berakhir beberapa tahun setelahnya.

Itulah sebabnya Agatha melarang Agriawan mendekati Rowena. Ia tidak ingin nasib Rowena sama seperti mantan kakak iparnya.

"Mommy!" Seorang gadis kecil bercepol dua dengan seragam sekolah berlari dan duduk di samping Agatha.

"Angel, kau sudah pulang?" Agatha menangkup kedua pipi chubby putrinya itu yang ternyata sudah besar.

"Mommy, aku lapar," ucap Angel sambil mengusap perutnya.

"Ayo, kita makan." Agatha dan Angel pergi ke ruang makan. Mereka makan siang bersama.

Sore harinya, Angel tampak serius mengerjakan PR. Wajahnya terlihat semakin imut dan menggemaskan saat fokus.

"Angel sedang apa?" Agatha menghampiri putrinya.

"Ada PR, Mom." Angel menunjukkan bukunya.

"Ada yang bisa Mommy bantu?" Tanya Agatha.

Angel menggelengkan kepalanya. "Tidak, aku akan mengerjakannya sendiri."

Agatha tersenyum sembari mengusap rambut putrinya. "Kalau ada yang susah, bilang Mommy, ya."

"Okay, Mommy."

Agatha duduk di samping putrinya yang serius belajar. Ia merapikan buku-buku di meja belajar sambil memperhatikan putrinya.

Tidak ingin mengganggu, Agatha memilih dudul di sofa di kamar putrinya hingga ia ketiduran.

Hari mulai gelap. Langit Vancouver dipenuhi bintang.

Perlahan Agatha membuka matanya. Ia melihat Angel tidur di sampingnya. Agatha tersenyum gemas melihat mulut putrinya yang sedikit terbuka saat tertidur.

"Little Agatha," gumamnya.

Jam menunjukkan pukul 7 malam. Erga baru pulang. Ia melihat hidangan di meja makan. Agatha dan Angel sudah duduk rapi.

"Angel, ada apa dengan matamu?" Tanya Erga yang melihat mata putrinya yang bengkak.

"Tadi dia ketiduran, Mas," kata Agatha.

Erga tertawa kecil. "Ayo, kita makan."

Mereka makan malam bersama.

"Sudah lama kita tidak mengunjungi mansion Xavier di Indonesia. Kapan kita ke sana lagi, ya?" Ujar Erga.

"Kapan pun selama ada waktu," jawab Agatha.

"Angel, kapan libur?" Tanya Erga.

"Minggu depan."

"Kita akan ke Indonesia saat Angel libur," kata Erga.

Agatha mengangguk.

Dua minggu kemudian, mereka bertiga pergi ke Indonesia. Setibanya di Indonesia, Angel tampak senang. Ia berkeliling di mansion Xavier. Ia juga bertemu dengan kakek dan nenek dari ibunya. Meski tidak terlalu dekat, tapi mereka mencoba mengakrabkan diri.

Angel juga bertemu dengan Uncle Agriawan, Aunty Adelia, Uncle Aska, dan Aunty Fio bersama anak mereka, Tyas.

Angel dan Tyas _sepupunya_ langsung akrab. Mereka bermain bersama.

Agriawan dan Adelia akan menikah bulan depan. Erga dan Agatha pun memutuskan untuk tinggal di Indonesia sampai acara pernikahan Agriawan dan Adelia digelar.

Setelah 5 tahun tidak bertemu, kali ini Julian dan Rowena yang datang ke mansion Xavier. Putra mereka juga sudah besar, satu tahun lebih muda dari Angel, namanya Justin.

Julian dan Erga membawa anak dan istri mereka jalan-jalan. Sekalian mengakrabkan Angel dan Justin.

🌠🌠🌠

09.54 | 1 Agustus 2021
By Ucu Irna Marhamah

ASTROPHILEWhere stories live. Discover now