A - 015

477 28 0
                                    

Seorang pria berjas biru gelap keluar dari bandara. Pria itu bersama dua bodyguard di belakangnya yang membawa 4 koper besar.

Pria tampan itu mengedarkan pandangannya ke sekeliling sambil berguman, "Ternyata panas juga di sini."

Sementara itu, Agriawan sedang mengunjungi apartemen Agatha. "Ayolah, berikan nomor Rowena."

"Tidak mau," tolak Agatha.

"Dia sepertinya gadis baik, apa salahnya aku mendekatinya?" Tanya Agriawan.

"Dia memang gadis yang baik. Aku bukan mengkhawatirkanmu, tapi aku mengkhawatirkan dia jika kau mendekatinya," gerutu Agatha.

"Memangnya kau pikir aku akan melakukan apa padanya?" Ucap Agriawan yang kesal.

"Bisakah kau pergi dari rumahku? Aku sedang pusing memikirkan ekspor," kata Agatha.

Dengan mengeluarkan Agriawan dan mengunci pintu, akhirnya Agatha terbebas dari kakaknya.

"Aku akan minta sendiri pada Rowena," ucap Agriawan. Setelah mengatakan itu, ia pergi.

"Baguslah jika dia sudah pergi." Agatha menghela napas lega.

Keesokan harinya, Agatha dan Rowena pulang naik mobil baru milik Rowena. Sopir pribadinya yang menyetir. Agatha dan Rowena duduk di kursi belakang. Mereka berbincang ringan sambil sesekali tertawa.

Tiba-tiba ponsel Rowena berdering. Gadis itu melihat nomor tak dikenal di layar. Ia membiarkan panggilan itu hingga terputus sendiri.

"Siapa yang menelepon?" Tanya Agatha.

"Aku tidak tahu, biarkan saja," jawab Rowena.

Tapi, panggilan itu terus masuk membuat Rowena terganggu. Ia akan mematikan ponselnya, tapi Agatha merebut ponsel tersebut dan mengangkat panggilan dari nomor tak dikenal itu.

"Rowena, kenapa tidak mengangkat panggilan dariku?" Suara pria dari seberang sana.

"Berhenti menggangu orang lain. Kau tidak punya malu?!" Bentak Agatha.

"Agatha? Kenapa kau yang mengangkat telepon dariku?" Ternyata pria yang sedari tadi menelepon Rowena adalah Agriawan.

Rowena melihat ekspresi kesal di wajah Agatha.

"Selain harus menghadapi fans dan haters, Rowena juga harus menghadapimu? Dia benar-benar kesusahan. Kau bukan pengangguran, kau bisa mengerjakan pekerjaanmu, bukan mengganggu orang." Agatha menutup panggilan secara sepihak kemudian menonaktifkan ponselnya.

"Rowena, antarkan aku sampai ke mansion Hardiswara, aku harus bicara dengan Agriawan dan Ayah," kata Agatha.

"Aku akan ikut denganmu," ucap Rowena.

Agatha menggeleng. "Tidak perlu. Setelah sampai di mansion, kau pulang saja."

Rowena menghela napas berat. "Jangan sampai kalian bertengkar gara-gara aku."

Agatha menatap Rowena. "Aku tahu kau ketakutan sekarang. Bukankah kau ingin berubah? Bagaimana bisa kau berubah jika pria-pria mengganggumu seperti hantu."

Rowena tidak menjawab, karena ucapan Agatha ada benarnya.

Mobil putih itu telah tiba di mansion Hardiswara. Agatha dan Rowena keluar dari mobil tersebut. Pandangan Agatha tertuju ke mobil sport biru gelap yang terparkir di pelataran mansion.

"Mobil siapa itu?" Agatha melihat mobil itu lebih dekat. "Apa ini mobil Ayah? Selera Ayah bukan mobil sport. Apa mungkin ini mobil Agriawan? Tidak mungkin juga, sih. Memangnya Agriawan punya uang sebanyak itu? Mobil Aska? Yang benar saja, bocah itu tidak akan mampu membeli mobil ini."

Agatha pun bertanya pada bodyguard yang berjaga di depan. "Mobil siapa ini?"

"Mobil tamu, Nona," jawab bodyguard.

Agatha mengernyit. "Sejak kapan Ayah punya tamu modis seperti ini?"

Tidak mau lama-lama kebingungan, Agatha membawa Rowena masuk ke dalam mansion.

"Jangan memarahi kakakmu, ya," bisik Rowena.

Terlihat Tuan Hardiswara sedang berbincang dengan seorang pria berkemeja abu-abu. Melihat kedatangan putrinya, Tuan Hardiswara bersuara, "Agatha? Ternyata kau tahu?"

Agatha mengernyit.

Pria berkemeja abu-abu itu menoleh pada Agatha. Kedua mata Agatha membulat saat pandangan mereka bertemu.

Rowena tampaknya juga terkejut. Ia menoleh pada Agatha. Pria itu tersenyum kemudian beranjak dari tempat duduknya menghampiri Agatha yang gemetar.

"Apa kabar, Agatha?" Pria itu memeluk Agatha yang masih membeku.

🌠🌠🌠

09.25 | 1 Agustus 2021
By Ucu Irna Marhamah

ASTROPHILEWhere stories live. Discover now