A - 051

148 5 0
                                    

Erga lebih sering datang ke apartemen Agatha. Bahkan pria itu mencoba memisahkan Agatha dengan Rowena. Salah satunya dengan membawa Agatha pergi ke suatu tempat seperti restoran atau tempat dating lainnya agar Agatha dan Rowena tidak terus menempel. Di sana Erga bisa melihat jelas kecemburuan Rowena terhadapnya yang terus menerus memepet Agatha.

Malam ini Rowena datang ke apartemen Agatha. Mereka tampak menonton TV sembari memakan camilan. Saat iklan di TV muncul, maka keduanya akan berbincang atau saling melemparkan candaan.

Terdengar suara bel berbunyi menandakan ada seseorang yang datang. Agatha bergegas membuka pintu. Ia terkejut melihat Erga yang datang.

Rowena yang duduk di sofa menoleh. Ia mendengus kesal saat melihat keberadaan Erga.

Kenapa dia datang jam segini? Mengganggu saja, batin Rowena.

"Oh? Ada Rowena?" Erga memiringkan kepalanya. "Belakangan ini kau sering ke sini, ya?"

Rowena terlihat kesal. "Memangnya kenapa? Kau juga sering ke mari belakangan ini. Mengganggu saja."

Agatha menengahi. "Sudah-sudah."

"Tadinya aku mau mengajakmu ke tempat bagus, tapi ada Rowena," ucap Erga pada Agatha sambil melirik pada Rowena.

"Kita bisa ajak dia juga, kan?" Bujuk Agatha.

"Aku tidak mau, jangan ikut dengannya," kata Rowena.

"Kenapa kau melarangnya pergi bersamaku? Dia pacarku," gerutu Erga.

Rowena tampak kesal. Ia berdiri dari tempat duduknya. "Kau menyayanginya? Kau mencintainya? Jika iya, kenapa waktu itu kau mencoba melecehkannya? Kenapa aku khawatir? Karena dia sahabatku, aku tidak mau kau melukainya."

"Hei, aku mengakui kesalahanku, aku juga sudah meminta maaf padanya. Aku tidak berniat melukainya," kata Erga.

Rowena mendecih pelan. "Kau pikir aku tidak tahu pria sepertimu? Kau hanya ingin mempermainkan Agatha. Setelah Agatha benar-benar mencintaimu, kau akan mencampakkannya. Iya, kan?"

"Tidak, aku bahkan berniat menikahinya." Erga merangkul pinggang Agatha.

Agatha terkejut dengan apa yang dilakukan Erga. Ia segera menyingkirkan tangan pria itu dari pinggangnya.

Rowena membulatkan matanya. "Apa?"

"Iya, kami sudah membicarakannya. Setelah lulus nanti, aku bersama Agatha akan pergi ke Indonesia dan melangsungkan pernikahan di sana," ucap Erga.

Rowena melirik Agatha yang menggelengkan kepalanya.

"Itu tidak benar, kita tidak pernah membicarakannya," gerutu Agatha sambil menatap kesal pada Erga.

"Jadi, kau tidak serius denganku? Kau akan mencampakkanku?" Tanya Erga dengan ekspresi tak percaya.

"Bukan begitu, aku...." Agatha tidak melanjutkan kata-katanya.

Rowena beranjak dari sofa kemudian keluar dari apartemen Agatha. "Aku mau pulang."

"Tunggu." Agatha menarik tangan Rowena.

Erga tersenyum senang.

"Sudahlah, nikmati akhir pekanmu bersama pacarmu," kata Rowena sambil menepis tangan Agatha.

"Kau sahabatku, jadi kembalilah ke dalam," ucap Agatha.

Setelah melewati drama yang panjang dan lebay, akhirnya mereka bertiga duduk di sofa sambil menonton TV dengan posisi Rowena, Agatha, dan Erga.

Hanya Agatha yang terlihat senang menonton TV, sementara Erga dan Rowena terlihat kesal.

Jika iya Agatha akan menikah dengan Erga, itu benar-benar keterlaluan. Aku rela Agatha menikah dengan seseorang, asalkan jangan si Erga. Dia benar-benar menyebalkan, batin Rowena.

Kenapa dia terus mengganggu hubunganku dengan Agatha? Katanya mau berubah dengan berpacaran dengan seorang pria, tapi kenapa dia selalu datang ke mari? Gerutu Erga dalam hati.

🌠🌠🌠

11.08 | 1 Agustus 2021
By Ucu Irna Marhamah
Ig @ucu_irna_marhamah
@novellova
Baca cerita aku yang lain juga, yaaaaa.

ASTROPHILEWhere stories live. Discover now