"Aku tidak ingin membuat perang, aku sudah senang dengan keadaan saat ini."

Belphemos kecewa dengan jawaban Robert yang dikatakan sebelum memikirkannya terlebih dahulu. Karena pada saat mudanya Belphemos dan Robert selalu masuk ke dalam dungeon-dungeon dan berperang bersama.

"Bisakah kamu setidaknya memikirkannya? Kumohon."

Mendengar kata-kata yang keluar dari mulut Belphemos, Robert hanya bisa terkejut karena Belphemos tidak pernah memohon kepadanya.

"Perang kepada siapa?"

Belphemos pun langsung senang karena Robert akhirnya bertanya tentang perangnya.

"Kerajaan bagian selatan."

"Kamu sudah gila."

"Tidak. Aku belum gila."

"Hanya orang gila lah yang ingin menyerang kerajaan bagian selatan. Percakapan cukup sampai di sini Belphemos."

"Ayolah bukankah kamu juga dendam pada orang berengsek itu."

"Aku tidak ingin memikirkannya. Orang itu memiliki kelompok kegelapan dengan jumlah yang sangat banyak, Kerajaan kita hanya akan lenyap dengan serangan mereka."

"Tetapi kita..-"

"Sudah cukup Belphemos aku akan menunjukkannya pada kamu."

Robert langsung berdiri dan mengambil sebuah buku tentang kerajaan bagian selatan itu.

"Ini.. Bukankah ini."

"Ya, itu adalah buku tentang sihir gelap milik mereka."

"Jadi maksudmu.. Kamu akan?"

"Hmm.. Asal kamu mau mempelajari semua sihir itu dan membuat sebuah serangan yang bisa mengalahkan sihir itu."

Belphemos benar-benar merasa senang karena sahabatnya mau membantunya untuk mengalahkan Kerajaan selatan yang selama ini mengganggu kerajaannya.

"Aku sangat berterimakasih Robert."

"Diamlah dan segera pelajari itu."

"Baiklah aku akan datang lagi setelah mungkin.. 6 tahun? Tidak, mungkin 8 tahun."

"Ambil waktumu sebanyak mungkin setelah itu berikan apa yang kamu dapatkan dari buku itu."

"Tentu saja, baiklah kalau begitu kurasa sudah selesai. Oh dan juga bisakah kamu ceritakan tentang anak termudamu itu?"

Robert merasa bahwa ada sesuatu mengenai Randall karena daritadi Belphemos membahas tentang anak termudanya terus menerus.

"Apakah ada sesuatu dengan anak bungsuku??"

"Tidak tidak, aku hanya merasakan sebuah kejanggalan dari dirinya. Tetapi mungkin hanya instingku saja."

"Kejanggalan?"

"Aku hanya bercanda Robert tidak bisakah kamu mengambil sebuah lelucon."

"Jika itu tentang keluargaku maka tidak."

"HAHAHA pria tua ini."

Living In Another World As The Useless PrinceOnde histórias criam vida. Descubra agora