39. Kebenaran Selalu Terungkap

1.6K 209 6
                                    

Sepulangnya dari makam Tara semakin banyak melamun. Tara merasakan bahwa dirinya seakan digerakkan. Bahkan saat Tara sadar, ia sempat melihat Kelvin yang menyeka air matanya. Ada apa dengan pria itu? apakah Tara melakukan kesalahan?

Tangan yang tadinya jadi penumpu dagu tiba-tiba terjatuh begitu saja, ia tercekat, mengapa ia diam di ruang tamu? harusnya hari ini ia melakukan rencana yang sudah di rancang oleh Asih.

"Ivana, Ivana," panggil Tara sambil menggoyangkan tubuh gadis itu yang sedang bersender pada sofa.

Ivana melirik Tara intens, "Apaan?!"

"Kok semua nya pada nyantai-nyantai sih? Kan hari ini kita ada rencana buat hancurin Callista?"

Devan mengusap wajahnya gusar, "UDAH DARI TADI KALIK!"

"Kalau kagak punya pawang udah gue pacarin lu."

Tara menjulurkan lidahnya, "Kalau pun Tara nggak punya pawang, Tara tetap nggak bakal mau sama Mas Devan, wle..."

Merasa kurang puas dengan jawaban pria itu, Tara beralih bertanya kepada Arga. "Mas Arga-"

"Kita kan tadi pagi udah ambil barang bukti itu di rumah Callista, Ra." jelas Arga memotong ucapan Tara.

Tara terdiam sejenak, mengingat kembali apa yang baru saja terjadi dengannya. "Masa sih? Oh iya, Mas Jojo mana?"

"Ada urusan di keluar," jawab Dirga.

"Mas Kelvin?"

"Lagi duduk sendirian di taman, lagi kesambet kali."

Ah, benar, tidak hanya Tara saja yang aneh, bahkan tingkah Kelvin semenjak dari makam juga bisa di bilang aneh dan misterius.

"Oh iya, mana barang bukti nya, Ra?" celetuk Aland. Reflek Tara mengerutkan dahinya bingung. Barang bukti? barang bukti apa maksud mereka?

"Hah?" spontan Tara merogoh kantung jaketnya, ia menemukan sebuah flashdisk yang entah sejak kapan ia mengambilnya. Tara menatap barang itu sedikit terkejut, bukan kah ini flashdisk yang pernah Asya bicarakan? Lalu, sejak kapan ia mengambilnya? Atau jangan-jangan Asya yang masuk kedalam raganya?

Tara berpikir sejenak, tapi ia rasa itu tidak mungkin, Tara sangat tidak percaya dengan hal-hal yang berbau mistis seperti itu.

"Oh ini," Tara memperlihatkan barang bukti itu kepada seluruh pasukan inti.

"Lu tau siapa yang udah ngelecehin Alena?" tanya Dirga.

"Iya, Tara tau." mulutnya reflek mengatakan itu. Entahlah, Tara semakin bingung dengan dirinya sendiri, kedua matanya seperti sudah merekam semua kejadian yang ada di dalam video itu.

"Kok Tara bisa tau, ya? padahal kan Tara baru liat flashdisk ini." gumamnya heran. Sedetik kemudian ia kembali sadar, Tara menutup mulutnya tidak percaya, secara tidak sengaja ia bisa melihat wajah pria itu, dan pelaku itu juga sangat ia kenal, bahkan selalu berada di dekatnya.

"Lu kenapa, Ra?" tanya Key sedikit cemas.

Tara menatap wajah Key gugup, "E-enggak, Key."

"Eum... Tara keluar sebentar, ya." gadis itu melengseng pergi tanpa menghiraukan panggilan dari teman-temannya yang terus memanggilnya.

"Woi, Ra! Mau kemana lu?" tanya Ivana berteriak keras.

"Sayang, jangan teriak-teriak." tegur Alex mengingatkan.

"Iya, maap."

"Oh iya, kamu tadi belum sempat sarapan kan? Kita makan soto di luar, yuk?" ajak Alex antusias. Ivana menatap kekasihnya haru, mengapa pria itu sangat memperhatikannya sekali. "Ayo!"

KELVIN GIO || MOODYCLASS 2 ✓Where stories live. Discover now