2. Dia kembali

4.4K 472 151
                                    

Hari kelulusan Kelvin sebentar lagi akan dilaksanakan. Tiga hari lagi ia akan menjalani Ujian Nasional. Maka dari itu ia selalu berusaha untuk mendapatkan hasil yang memuaskan. Ia ingin Oma dan kedua orang tuanya bangga ke padannya. Ia juga ingin Asya bangga atas pencapaiannya.

Saat ini Kelvin berada di depan gerbang SMA Cakra Birawa. Ia terus menatap gerbang itu lesu. Ah entahlah, setiap kali melihat bangunan ini dirinya kembali teringat Asya.

Bahkan saat kepergian gadis itu seisi sekolah merasa terpukul. Seluruh warga sekolah awalnya tidak percaya dengan kabar itu. Namun, mereka juga merasakan kesedihan yang di alami semua orang.

Tak kalah sedihnya dengan Mang Jamal. Ia sudah tidak pernah lagi mendapatkan bekal sarapan paginya dari Asya. Maka dari itu, Kelvin yang memilih untuk menggantikannya.

"Mang" panggil Kelvin.

"Tumben, sudah datang saja kamu"

"Buat Mang Jamal" Kelvin memberi pria itu sebuah bekal nasi yang sudah ia isi dengan berbagai macam lauk pauk. Tentu saja makanan ini Kelvin yang membuatnya.

"Mang Jamal jadi merepotkan kamu"

"Ambil aja, Mang"

"Mamang jadi inget Non Asya" Mang Jamal segera menyeka air matanya yang ingin sekali jatuh. Ia menatap tempat nasi itu pilu. Jamal sangat merindukan Asya. Bahkan gadis itu sudah ia anggap seperti anaknya sendiri.

"Kalau gitu Kelvin masuk dulu" ucap pria itu sopan.

Pria itu melangkahkan kakinya menuju koridor, sebelum seorang pengganggu datang menemuinya, "Hai, Kak Kelvin"

Kelvin hanya menatap gadis itu sekilas. Entah mengapa akhir-akhir ini ia kerap kali mengganggunya. Padahal sadari dulu, gadis itu tidak pernah tertarik kepadanya.

"Kak Kelvin, Callista bawa makanan buat Kakak" kata Callista lembut.

Callista Camelia Arnoldi, seorang siswa SMA Cakra birawa yang kini tengah duduk dibangku kelas XI IPA 5. Gadis itu sangat populer di sekolah, sampai-sampai semua orang pasti tahu dengannya. Ia memiliki harta yang sangat berlimpah. Bahkan sifat centil dan tengilnya itu yang membuat ia dikenal oleh banyak orang.

"Minggir" kata Kelvin dingin.

"Kakak gak mau makanannya? Callista sendiri loh yang buat"

"Minggir" ucap nya sekali lagi dengan nada penuh penekanan.

"Kakak kenapa sih selalu nolak pemberian Callista? Niat Ista kan baik. Oh, atau jangan-jangan ini karena Asya? Dia kasih Kakak apa sih sampai Kak Kelvin kepelet sama omongan manisnya? Lagian Asya juga udah lama mati" ucap Callista blak-blakan.

Kelvin yang mendengar itu cukup merasa panas. Ia sangat tidak suka jika ada seseorang yang menjelek-jelekkan nama Asya, apalagi ia terang-terangan menjelekkan nama Asya didepan wajahnya.

"LO BISU ATAU TULI, HAH?!"

"GUE BILANG MINGGIR YA MINGGIR!"

"Dan jangan lu jelekkin nama Asya di depan gue! Nama Asya terlalu istimewa untuk keluar dari mulut sampah lo itu!"

"Minggir!" Lanjutnya. Kelvin mendorong tubuh Callista begitu kuat sebelum emosinya semakin menjadi-jadi. Sedangkan gadis itu menatapnya dengan tersenyum miring, "Lagian kalau bukan dari bagian rencana gue, gue juga gak mau deket-deket sama cowok yang menyedihkan kayak lo!"

Brakkk

Karena merasa kesal Callista membuang makanan itu ke tampat sampah. Ia meninggalkan area koridor dengan tatapan malasnya. Namun ekor matanya seakan melihat sosok yang sempat mengejutkan dirinya. Callista membalikkan badannya, ia terus mencari-cari siapa wanita yang baru saja ia lihat. Atau mungkin ia hanya salah melihat?

KELVIN GIO || MOODYCLASS 2 ✓Where stories live. Discover now