7. Tidak Bisa Berkata-kata

3.3K 446 96
                                    

Setelah selesai mengunjungi anak-anak Sinar Bangsa, seluruh inti Bradiz memilih untuk berkumpul dan bertemu di Cafe Bradizta dengan yang lainnya, seperti Inti Katradoz, Arga, dan Antaris.

Cafe ini masih berdiri megah dengan gaya khas nya. Ada beberapa bagian Cafe juga yang sudah Anya renovasi, bahkan pelanggan cafe tersebut semakin hari semakin bertambah. Tidak sia-sia Bradiz memiliki bangunan ini.

Sembari menunggu yang lainnya, kini inti Bradiz sedang bercekcok mulut seraya bermain permainan ular tangga.

"Yahahaha, punya lu berhenti di mulut uler noh" ejek Ivana mengarah kepada Andra.

"Ngaco lu, orang uler nya juga tutup mulut. Berarti pion gue gak kemakan"

"Kagak ada peraturan begitu dodol, mau uler nya mangap kek, kayang kek, kerasukan reog kek, tetep aja pion lu kemakan" imbuh Sandra.

"Dadu nya aja yang curang" ucap Andra membela diri.

"Heleh, kelamaan lu. Sini, gue yang jalanin" Ivana segera mengambil pion milik Andra dan menurunkannya di bagian ekor ular.

"Asikkk, Andra kalah. Lagian Ivana di lawan, sekarang gantian gue, mana dadu nya?" lanjutnya.

"Abis ini punya lu juga dimakan komodo " gurau Anya.

"Sejak kapan nama permainan ini jadi komodo tangga?" serkas Molly dengan wajah lugu nya.

Lantas semua orang menatap Molly dengan tatapan datar, "Untung Adik nya Bang Dirga lu" gumam Moza pelan.

"Buruan-buruan, mana dadu nya. Kalau gue kalah, gue yang bayarin makanan hari ini" ujar Ivana dengan wajah percaya diri nya.

"Sok, main" tutur Key.

Ivana mengambil dadu tersebut dari tangan Key. Dengan cepat ia melempar dadu itu di atas papan permainan dan terus mengamati benda kecil itu untuk memastikan berapa titik yang Ivana dapatkan. Saat dadu itu berhenti bergerak, senyuman Ivana mulai terpancar, "YESSS, GUE DAPET LIMA"

"Bye-bye, gue menang..." Ivana menggerakkan pion miliknya dengan percaya diri.

"Satu"

"Dua"

"Tiga"

"Empat"

"Lim-"

"Eh" tiba-tiba pergerakan Ivana terhenti saat pion miliknya berhenti disalah satu mulut ular yang memiliki ekor panjang di bandingan ular milik Andra yang sebelumnya.

"YAHAHAHA MAMAM TUH MENANG!" ejek Andra dengan raut wajah kemenangan. Suara tawanya melengking keras sampai-sampai ada beberapa pengunjung cafe yang perhatiannya diambil paksa oleh gadis itu.

"Jangan iri, jangan iri"

"Jangan iri dengki" ledek Anya.

Ivana menekuk lipatan wajahnya kesal. Sial, dirinya salah menghitung dan menyebabkan pion miliknya di makan ular.

"Sini, gue jalanin punya lu"

"Wuzzzzz...turun..." ucap Andra sembari menggerakkan pion milik Ivana.

"Dwi" panggil Anya.

"Iya, Mbak?"

"Semua makanan ini yang bayar Ivana ya. Jadi, entar lu minta duit sama dia aja"

"Oke deh"

Meskipun Cafe ini memang milik Bradiz, namun tetap saja tidak boleh sewenang-wenang. Jika memesan makanan disana mereka juga tetap harus membayarnya.

"SAYANGGGG" suara bariton Alex mulai terdengar keras, dan di susul oleh inti Katradoz lainnya.

Pria itu langsung menyenggol pinggang Anya untuk bergeser dan membiarkan dirinya memeluk Ivana.

KELVIN GIO || MOODYCLASS 2 ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang