11. Dia Ada

2.5K 369 52
                                    

Tara sudah siap dengan baju seragamnya. Kini ia tengah berdiri di depan gerbang SMA Cakra Birawa. Sebelum masuk Tara menarik nafasnya pelan-pelan dan menghembuskan nafas itu dengan sangat tenang, "Tara, kamu bisa!"

Gadis itu berjalan masuk melewati Mang Jamal yang tengah berbicara empat mata dengan Kelvin. Tumben sekali pria itu sudah datang, lagipun untuk siswa kelas XII juga tidak ada pelajaran. Mereka hanya datang untuk mendapatkan info lebih lanjut tentang hari kelulusan.

Namun, baru saja Tara menampakkan kaki di area koridor, Callista sudah lebih dulu datang untuk menarik tangan Tara secara paksa, "Ikut gue!"

"Callista lepas!"

"Diem lo!" Callista terus membawanya menjauh, agar percakapan mereka tidak berhasil di dengar oleh siapa pun. Saat kedua gadis itu sampai di depan pintu gudang, Callista melepas genggamannya dengan sangat kasar, "Lu udah bikin gue marah!"

"Untuk apa?" tanya Tara polos. Seakan-akan tidak ada yang terjadi sebelumnya.

"GAK USAH PURA-PURA BEGO DI HADAPAN GUE!"

"DAN LO! Gue tau lo itu Asya, lu kira gue bodoh? Hahaha, gak semudah itu Zatasya,."

"Gue tau lu dateng kesini untuk ambil barang bukti itu kan?! Tapi sayang nya lu gak akan bisa, Sya."

"Kenapa? Di kuburan gak enak ya? Sampai-sampai lu balik lagi kesini untuk bales dendam ke gue. Bahkan seorang Zatasya bisa menipu semua orang, hahaha" Callista tertawa keras dihadapan Tara yang biasa saja. Gadis itu hanya tersenyum simpul seperti biasa nya tanpa ada rasa takut sedikitpun.

"Lu tau, Ayah lu sakit parah karena kehilangan lu! Tapi ternyata putri kesayangannya ini malah membohonginya. Benar-benar keluar yang menyedihkan"

"Menyedihkan? Tapi kalau dilihat-lihat yang menyedihkan itu Callista. Tara jadi kasian ngeliatnya," balas Tara dengan senyum andalannya. Meskipun penampilan nya terlihat cupu, namun untuk kata takut tidak ada di kamus gadis itu.

"APA LO BILANG?!"

"Callista anak yang menyedihkan,"

Callista mengepalkan tangannya kuat-kuat, ia menghembuskan nafasnya gusar, "Gue gak akan macem-macem sama lu untuk saat ini, tapi nanti lu bakal liat seberapa menyedihkannya lu di tangan gue! Dan berhenti untuk menggunakan nama Tarasya! Lu takut semua orang tau kalau lu itu Asya? Hahaha,"

"Good luck Zatasya, selamat menikmati hari-hari mu," Callista mulai berjalan membelakangi Tara dengan tersenyum miring. Tapi lagi-lagi perkataan Tara membuatnya terpaku, "Terimakasih miskin,"

Callista mematung. Deburan nafasnya kembali bergairah. Ia kembali mengepalkan tangannya saat mendengar ucapan gadis itu.

Sedangkan Tara, gadis itu maju menghampiri Callista dengan sorot mata yang tidak bisa diartikan.

"Callista yang katanya anak sultan tujuh turunan itu ternyata palsu, dan ternyata Callista yang sebenarnya adalah cewek biasa yang hidup di rumah terpencil,"

"Kasihan, merusak kebahagiaan orang lain dan merampas harta orang lain untuk kesenangannya sendiri,"

"Kalau gitu Tara mau ke kelas dulu, selamat menikmati peranmu penipu," Tara mencubit pipi Callista gemas, setelah itu ia kembali berjalan untuk masuk kedalam kelasnya. 

"Kamu salah, Callista." gumam Tara pelan dengan tersenyum miring.

"ARGHHHHH, BRENGSEK!!" jerit Callista frustasi. Sial, rahasianya sudah diketahui oleh Tara. Tapi tak apa, untuk saat ini Callista akan mengikuti permainan gadis itu.

Namun tanpa kedua gadis itu sadari, sudah ada Kelvin yang menguping semua percakapan mereka sejak tadi.

"Jadi benar, Tara itu Asya?"

KELVIN GIO || MOODYCLASS 2 ✓Onde as histórias ganham vida. Descobre agora