29. Kegagalan

1.6K 221 21
                                    

Flashback on

Asya, Alena dan Alika sedang berada di rumah kontrakannya yang kecil. Saat ini Asya dan Alena masih berusia delapan tahun, sedangkan Alika baru menginjak umur tujuh tahun. Kini setelah perusahaan milik David dan Asih bangkrut karena uang perusahaannya telah di curi oleh seseorang, mereka harus bisa hidup hemat dan tinggal di sebuah rumah kontrakan yang kecil dan berada di gang-gang sempit.

Meskipun begitu, Asya kecil tetap bahagia dengan kondisi ekonominya yang sulit. Ia tetap harus tersenyum dihadapan kedua Adiknya agar mereka tidak merasa bersedih karena harus tinggal di tempat yang kecil seperti ini dan mencoba mengikhlaskan rumah mewahnya yang terpaksa harus di jual.

"Kak Asya, Alika mau minum susu..." ucap Alika lemas.

"Tapi, susu kita kan habis." balas Asya lesu.

"Kakak, Bunda sama Ayah dimana?" tanya Alena. Gadis kecil itu sejak tadi terus memegang perutnya yang terasa sangat lapar. Lantaran tidak ada makanan di rumah nya yang bisa mereka makan.

"Bunda sama Ayah lagi kerja, kan kalau Bunda sama Ayah dapat uang, kita bisa beli susu." jawab Asya lembut. "Aha! Kakak kan punya celengan babi di kamar. Gimana kalau kita pecahin celengannya buat beli ayam?"

"Alena mau!!"

"Alika juga mauu!"

"Kalian tunggu disini ya, Kakak mau ambil celengannya di kamar." Asya berjalan masuk kedalam kamar milik nya dan juga milik Adik nya. Tempat ini, tempat dimana mereka tidur bersama dalam satu kamar yang sangat kecil.

Melihat jika celengan babi nya ada di atas almari, Asya terus berusaha untuk mengambilnya meskipun saat itu ia belum cukup tinggi.

Walaupun sudah berjinjit Asya tetap tidak bisa mencapainya. Tapi tiba-tiba saja Alena masuk dan menatap Kakak nya bingung. "Kak Asya kenapa?"

"Kakak gak bisa ambil celengan itu," adu Asya kepada Adiknya.

"Alena mau bantu Kakak," ujar Alena.

"Alika juga mau bantu Kak Asya!" seru Alika bersemangat sambil berlarian kecil menghampiri Asya.

Asya tersenyum. Ia segera mengubah posisi tubuhnya seperti bayi yang sedang merangkak. Sambil berkata, "Alena, cepat naik di atas punggung Kakak. Nanti, Alika juga naik ke atas punggung Kak Alena, ya?"

"Siapp, boss!!" ucap kedua gadis kecil itu bersamaan.

Dengan cepat Alena mulai naik ke atas punggung Asya dan diikuti oleh Alika yang sangat bersemangat.

(cukup di bayangkan)

Hoppla! Dieses Bild entspricht nicht unseren inhaltlichen Richtlinien. Um mit dem Veröffentlichen fortfahren zu können, entferne es bitte oder lade ein anderes Bild hoch.

(cukup di bayangkan)

Saat Alika sudah berada di atas punggung Alena, ia dengan cepat mengambil celengan babi itu tapi juga membuat nya kehilangan keseimbangan. Sampai pada akhirnya posisi mereka tumbang dan terjatuh secara bersamaan. Bukannya menangis mereka malah tertawa karena merasa ada yang lucu.

KELVIN GIO || MOODYCLASS 2 ✓Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt