69- Amarah yang memuncak

819 86 138
                                    

Budayakan vote sebelum baca, jangan lupa tinggalin jejak kalian!! Makasih😽

                             Happy reading.

Perhatian!!!
Part ini bakalan banyak mengandung kata kasar serta unsur kekerasaan!! Untuk yang masih di bawah umur, harap bijak dalam membaca⚠️⚠️

Bught!
Bught!!
Brak!!

Belum sempat Jonathan mengatakan sepatah kata, Azka malah sudah menghajar Jonathan dengan habis-habisan. Kebetulan sekali, sekarang Azka sedang membutuhkan sesuatu untuk meluapkan emosinya. Dan Jonathan lah yang menjadi santapan yang sangat pas untuk Azka.

Jonathan sudah tahu hal ini akan terjadi kepadanya, jadi, dia tidak terkejut sama sekali. Bahkan ia tidak melawan Azka. Biarkanlah Azka meluapkan emosinya dulu.

"Azka, stop!"  Bentak Celvin sembari menarik Azka agar tidak memukul Jonathan lagi. Sodaranya ini memang sudah gila, bahkan anak orang saja akan dibuatnya mati.

Jonathan terjatuh lemas, ia sudah tidak memiliki tenaga untuk berdiri. Ia hanya sendirian, teman-temannya disuruh untuk menunggunya di luar. Karena, ini hanya masalah dirinya dengan Azka, tidak ada hubungannya dengan anak buahnya.

Dada Azka naik turun karena menahan emosi yang bergejolak. Rasanya, ia masih belum puas untuk menyiksa Jonathan, "LEPAS!" Teriak Azka memberontak. Namun syukurlah, teman-teman yang lain membantu untuk menahan Azka.

Candra membantu Jonathan untuk berdiri, sedangkan Haikal, ia membantu Celvin untuk menahan Azka. Sedari tadi pria itu terus memberontak, meminta untuk dilepaskan.

"Goblok! Lu mau dipenjara?!!" Bentak Celvin kepada Azka. Azka tidak menjawab, ia malah memalingkan wajahnya dari Celvin. Tidak peduli, yang penting ia merasa puas.

"Heh Tuyul, ngapain lo ke sini? Mau ngajak duel lagi?" tanya Haikal. Sempat-sempatnya ia berperilaku songong. Kalau tidak dalam situasi seperti sekarang, ingin sekali Candra menjitak dahi Haikal.

Jonathan diam sebentar, menyusun kalimat yang akan ia katakan, "gue tau keberadaan Abel," ucap Jonathan tanpa basa-basi.

Semua langsung menatap Jonathan dengan tatapan penuh amarah. Maksudnya apa? Kenapa Jonathan mengetahui keberadaan Abel, atau jangan-jangan Jonathan ada hubungannya dengan kehilangannya Abel?

Kalau saja Celvin tidak menahan Azka sekarang, sepertinya Jonathan akan berakhir di rumah sakit. Ingin sekali Azka memukul Jo kembali, ketika mulut kotor itu menyebutkan nama perempuannya. Mata Azka semakin merah, rasanya seluruh darahnya bergejolak, "maksud lo apa, bangsat?!" katanya sembari terus mencoba melepaskan dirinya dari cekalan Celvin, "di mana Abel sekarang, hah?!!" Kedua tangannya mengepal karena menahan amarah yang sebentar lagi meledak.

"G-gue yang bantu nyulik Abel," katanya singkat dan jelas.

Bught!

Satu pukulan lagi terkena wajah Jonathan. Candra memukul perutnya Jo layaknya sebuah tinju. Ia jadi ikutan emosi ketika mendengar penjelasan yang sesungguhnya. Bahkan, sepertinya Candra tidak bisa untuk mengontrol dirinya lagi.

"Anjing! Lo ngapain si Abel?" amuk Candra.

"Gue akan kasih tau kalian, asal kalian gak laporin gue,"  tawar Jonathan. Ternyata Jo tidak sebodoh itu, buktinya ia mengajukan tawaran yang sangat licik.

Bruk!!

Azka menendang meja yang berada di sana, lalu menarik kerah baju Jonathan. Ia melayangkan pukulan tepat di wajah Jo, lalu menendang perut Jo hingga dia tersungkur. 

AZKA MAHESPATIH [END]Where stories live. Discover now