43- Haikal dan kisahnya

643 131 3
                                    

Budayakan vote sebelum baca, jangan lupa tinggalin jejak kalian!! Makasih😽

Happy reading.

TRING!!!

Bel pulang berbunyi, para murid langsung buru-buru membereskan alat tulis mereka, lalu pulang. Termasuk Abel. Abel membereskan alat tulisnya, memasukkannya ke dalam tas.

Kali ini Abel harus menunggu Azka sendiri karena Aruna yang sudah terlebih dahulu pamit. Benarkan, hubungan mereka berdua sangat aneh. Dikit- dikit marahan, dikit- dikit baikkan. Sungguh sangat rumit.

Sudah beberapa menit Abel menunggu Azka, tetapi laki- laki itu tidak datang juga. Kesabaran Abel serasa dipermainkan oleh Azka. Untung saja kali ini dia masih sabar, kalau tidak. Akan dipastikan wajah Azka sudah diacak- acak oleh Abel.

TUK

Seseorang mengetuk kepala Abel pelan, membuat dirinya meringis kesakitan. Abel sudah tahu siapa orang ini, tetapi semoga dugaannya salah.

"Aish! Benerkan. Lo lagi, lo lagi." Kata Abel sinis.

"Emang kenapa sih?" Tanya Haikal sok polos.

"Iming kinipi sih. Bacot!!" Haikal terkekeh.

"HAHAH, pulang yuk ah." Ajak Haikal sembari menarik tangan Abel, tetapi Abel menahannya.

"Ngapain lo? Gue lagi nunggu Kak Azka."

"Nggak ada, dia pergi. Makannya nyuruh gue jemput lo." Jelas Haikal.

"Emangnya Kak Azka pergi ke mana? Kok gak bilang gue?" Tanya Abel kepo.

"Dih! Memangnya lo siapanya." Kata Haikal membuat Abel mendengus kesal. Kata Haikal benar, status mereka berdua sangat tidak jelas. Mau bilang pacar pun, Azka tidak pernah menembaknya.

"Yaudah, buruu."

"Iya- iya. Kita pulangnya bukan ke rumah ya, tapi ke Basecamp."

"Gak mau, lo aja!" Tolak Abel. Dia masih takut dengan kejadian dulu, ketika dirinya diusir oleh Azka. "Nanti gue diusir lagi, mending gue balik sendiri." Abel pergi meninggalkan Haikal, tetapi Haikal malah mencegahnya.

"Gak bakal, orang si Azka yang nyuruh."

"Beneran?!" Tanya Abel meyakinkan. Bagaimana kalau Haikal hanya menipunya saja, nanti dia yang malu.

"Iyaaa!! Buruan ah, jangan banyak ngomong." Abel hanya menurut dengan Haikal. Dia berlari kecil menyusul Ekal yang sudah lebih dulu pergi meninggalkannya.

*****

Haikal sudah sampe di basecamp Golden. Tetapi, di sana tidak ada orang satu pun. Mereka berdua jadi bingung sendiri, kalau tidak ada siapa- siapa, kenapa malah menyuruh mereka ke sana.

Abel juga sudah tanya kepada Haikal, tetapi Ekal juga tidak tahu ke mana mereka pergi. Lebih baik mereka berdua menunggu yang lain datang saja. Siapa tahu saja sedang membeli makanan buat nanti mereka makan bareng- bareng.

Saat ini Abel sedang menikmati cemilan yang tersisa di sana sembari menscrol sosmednya. Masa bodo tuh cemilan punya orang, sekarang Abel benar- benar lapar.

"Lo kok cantik sih, Bel. Kalau diem." Abel memutar bola matanya malas. Dia tidak akan mempan dengan rayuan buaya.

"Buaya banget." Katanya tanpa menoleh sedikit pun.

"Seriusan! Jadi lebih manis gitu."

"Lo kira gula, manis!!" Abel meletakkan handphonenya ke dalam saku. Dia menatap Haikal dengan penuh curiga.

AZKA MAHESPATIH [END]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora