Dear readers ..
Don't forget to vote and comment ☺️✨
***
YOONA TERBANGUN LEBIH dulu dibanding Taehyung.
Ia terjaga perlahan, dengan nikmat, pada Minggu pagi yang cocok untuk bermalas-malasan, dengan senyum di bibir bahkan sebelum ia membuka mata.
Pancaran cahaya matahari diagonal memberi corak garis-garis di lantai kayu. Partikel-partikel debu memenuhi ruangan bagaikan peri debu.
Di luar, burung-burung berkicauan riang.
Yoona bakal mengira pagi sempurna ini merupakan kelanjutan fantasinya kalau bukan karena laki-laki yang berbaring di sampingnya. Laki-laki yang menjadi teman peraduannya di atas ranjang semalam.
Napas Taehyung dalam dan teratur. Yoona berbaring di sana, mendengarkan napas Taehyung dan menyukai suara tarikan napas maskulin itu. Matanya terpejam tapi masih terlihat indah. Ia memuaskan diri dalam panas yang dikeluarkan tubuh tinggi dan kokoh Taehyung. Mereka meringkuk bersama seperti dua anak kucing. Pipi Yoona bersandar di tulang iga Taehyung. Jemari Taehyung melilit rambut Yoona.
Mulai sekarang, untuk setiap hari dalam hidupnya ketika ia tidak terbangun di samping Kim Taehyung, Yoona akan kehilangan rasa menyatu ini. Rasa nyaman ini.
Membayangkan hidup tanpa Taehyung sungguh merupakan pikiran muram.
Tiga tahun lalu ia mengira dirinya bakal mati gara-gara patah hati ketika ia melarikan diri ke New Orleans. Sekarang, ia menyadari dirinya hanya menderita gara-gara harga diri yang terluka. Saat ia pergi hari ini, meninggalkan Taehyung, itu akan membuatnya patah hati.
Sepertinya Ia mencintai Taehyung.
Dan ia marah pada laki-laki itu karenanya. Bajingan angkuh dan mengesalkan itu telah membuatnya jatuh cinta.
Yoona menggeser posisi kepalanya sedikit, cukup untuk membuatnya memperhatikan wajah Taehyung yang masih terlelap. Tanpa bisa ditahan, Yoona tersenyum. Taehyung bernapas lewat mulut; bibir laki-laki itu sedikit membuka. Perut Yoona bergetar saat mengenang semua kenikmatan yang mampu diberikan bibir itu padanya. Bibir yang sangat ahli bertindak ketika bertemu dengan bibirnya.
Itukah satu-satunya yang kurasakan pada Taehyung, ketertarikan sensual?
Yoona menjawab sebelum pertanyaan itu terbentuk utuh dalam benaknya. Bukan, ini bukan cuma ketertarikan sensual. Ia menyukai selera humor Taehyung, walaupun beberapa kali sepanjang minggu ini Taehyung membuatnya menjadi bahan olok-olokan. Ia menyukai ketegasan Taehyung untuk bermain secara adil, juga kebaikannya yang tulus.
Taehyung laki-laki yang sensitif. Semalam laki-laki itu menjadi kakak sebelum menjadi kekasih karena secara naluriah dia tahu apa yang dibutuhkan Yoona. Aku menghargai kepercayaan yang ditunjukkan Taehyung akan kemampuanku berbisnis, batin Yoona. Dia tidak menertawakan ide-ideku. Dia tidak meremehkanku. Dia menawarkan nasihat, tapi tidak menguliahiku.
Yoona mengagumi Taehyung yang bangkit kembali setelah hidupnya hancur berantakan. Dihadapkan pada korupsi politis, Taehyung tidak berpaling dan mengabaikannya, walaupun godaan untuk itu pasti besar. Menentang semua kemungkinan yang ada dan tanpa satu sekutu pun, dia menghadapi tantangan dan penderitaan sampai dia memastikan keadilan ditegakkan. Kim Taehyungadalah laki-laki berintegritas dan bermoral tinggi. Dia berani bertanggung jawab atas kesalahan yang dibuatnya sendiri dan tidak melempar kesalahan kepada orang lain. Dia jelas laki-laki yang layak dicintai.
Seokjin Kim sama sekali tidak bisa dibandingkan dengan Taehyung.
Yoona tahu bahwa kalau dia berbaring di samping Taehyung Iebih lama lagi, ia akan menyentuh Taehyung, dan menyentuh Taehyung, seperti yang ia ketahui berdasarkan pengalaman, pasti mengarah pada permainan cinta. Ia tidak ingin bercinta saat ini. Ya, saat ini. Ia butuh waktu untuk memilah-milah perasaannya, untuk berpikir, mengevaluasi, membuat rencana.
ESTÁS LEYENDO
Yoona's Return - Taehyung Yoona Version
RomanceRemake Story Taehyung-Yoona Version Original Story by Sandra Brown credits by readnovelsblog.wordpress.com Don't forget to vote and comment✨
