Part 1

673 62 0
                                        

Hi readers. Welcome to a new story about vyoon. This is a remake story from one of my favourite writer Sandra Brown.

So, Happy reading 😊✨

***

"SIAPA DIA?"

"Namanya Im Yoona."

"Kau kenal dia?"

"Sejak kelas tiga SD."

"Oh ya?"

"Bisa jadi sejak kelas dua."

"Berarti dia dibesarkan di sini?"

"Yap."

"Ke mana dia selama ini?"

"Seumur hidupmu?"

Laki-laki pertama mengerutkan dahi ketika menunduk menatap laki-laki kedua.

"Ke mana dia selama ini?" ulangnya kaku.

Laki-laki kedua tampak takut. "New Orleans."

Aksen Selatannya yang kental membuat kata itu terdengar seperti Nawlins.

"Pindah ke sana beberapa tahun lalu. Dia penjahit."

"Penjahit?" Dia takkan pernah menebak hal itu dilihat dari penampilan wanita itu.

"Sesuatu seperti itu. Seulgi bisa menceritakan lebih banyak tentang apa yang dilakukan Yoona selama ini."

Dia bertekad menanyai istri temannya ini tentang Im Yoona nanti. Gadis itu membangkitkan keingintahuannya.

Dan keingintahuannya, seperti seleranya yang lain, tidak pernah dibiarkan tak terpuaskan untuk waktu yang lama.

Namun, saat ini dia cukup puas hanya mengamati Im Yoona saat gadis itu berbaur di antara tamu-tamu pesta lain. Bukan lagi gadis kota kecil, Yoona tampak menonjol seperti ibu jari yang bengkak.

Perumpamaan yang buruk, pikirnya. Ibu jari yang bengkak tidak sedap dipandang mata. Dia belum melihat cacat cela dalam penampilan wanita ini.

"Kenapa dia meninggalkan kota ini?" tanyanya.

Temannya terkekeh. "Kau takkan memercayainya."

"Ceritakan padaku."

"Well, ceritanya begini." Dengan suara rendah, laki-laki yang satunya mulai membagi potongan gosip paling panas yang pernah ada di Latham Green.

*****

SUBJEK KISAH sulit dipercaya yang sedang diceritakan itu tengah menahan kuap di seberang ruangan.

Tawa keras yang tiba-tiba terdengar mengejutkannya, juga orang-orang lain di dekat sana.

Berbalik, Yoona melihat dua pria berdiri di dekat dinding berjendela banyak, yang mengarah ke lapangan golf.

Si pria tinggi berambut pirang tengah mengusap air mata tawa dari matanya.

Paling-paling mereka sedang bertukar lelucon jorok, pikir Yoona jijik.

Orang-orang kampungan ini tidak tahu sopan santun dalam pesta resmi. Ruang ganti di dekat kolam dan ruang formal utama di country club ini tidak ada bedanya bagi mereka. Mereka sama sekali tidak punya tata krama.

Keluarga mempelai pria sudah habis-habisan untuk pesta yang mereka adakan dalam rangka menghormati kedua mempelai. Karena uang bukan masalah, koki telah memberikan usaha terbaiknya ke buffet. Dekorator menghabiskan persediaan pedagang bunga grosiran dalam jarak beberapa kilometer; ruang duduk formal yang luas itu didekorasi buket-buket bunga aneka warna. Biasanya country club hanya menyewakan sekstet lokal untuk acara dansa, tapi malam ini musik dimainkan oleh band jazz yang didatangkan khusus dari Memphis.

Yoona's Return - Taehyung Yoona VersionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang