Part 30

172 28 0
                                        


“Seharusnya aku mendengarkanmu waktu kau pertama kali menolak. Aku bisa menghindarkan diri dari banyak, eh… banyak mimpi.” Taehyung terdiam sedetik saat matanya berkonsentrasi pada bibir Yoona.

“Dan kau juga pasti tidak akan sering marah-marah.”

Ia menyunggingkan senyum laki-laki Amerika yang baik yang bisa membuatnya menjadi tokoh utama dalam film-film koboi,

“Kita maid of honor dan best man. Kita tidak bisa membiarkan permusuhan di antara kita merusak pernikahan Siwon dan Yuri. Jadi, bagaimana menurutmu? Apakah kita berteman?”

Tangan Taehyung terulur. Secara otomatis Yoona tersentak kaget. Ia menunduk menatap tangan Taehyung dengan kecurigaan yang tidak ditutup-tutupi, lalu berhati-hati meletakkan tangannya sendiri di sana. Mereka berjabatan tangan dengan khidmat.

“Fiuh! Ini mengangkat beban berat dari pikiranku,” kata Taehyung dengan senyum senang.

“Sekarang aku bisa santai.”

“Apakah seseorang mengatakan sesuatu tentang bersantai?” tanya Siwon. Ia, Yuri, dan semua panitia pernikahan bergabung dengan Yoona dan Taehyung di selasar. Siwon menarik dasinya “Aku sangat butuh minum”

“Kau kedengaran sangat putus asa,” Yuri menggodanya.

“Memang,” Siwon menarik Yuri mendekat dan menciumi telinga calon istrinya itu. “Aku masih harus menunggu satu malam lagi untuk bisa tidur di ranjangmu. Secara sah dan resmi, maksudnya.” Ia mengucapkannya hanya cukup keras untuk didengar Yuri, Taehyung, dan Yoona. Taehyung tertawa.

Sambil bercanda, Yuri menghalau “serangan” Siwon, “Kau mau mampir untuk makan sandwich, Taehyung?” tanyanya. “Yoona bakal ada di sana. Dia menginap denganku malam ini.”

“Trims. Kedengarannya hebat,” Taehyung mengiyakan sambil tersenyum.
Ia merangkulkan lengannya di bahu Yoona seraya menambahkan “Apalagi karena sobat baikku Yoona bakal ada di sana."

Perlu lima menit penuh untuk memutuskan siapa naik mobil mana dalam perjalanan ke rumah Yuri, karena Taehyung berjalan ke gereja dari kantor sherif sementara kedua putri Yuri ingin berkendara dengan kakek-nenek mereka. Akhirnya diputuskan ayah Yuri akan mengemudikan mobil Yoona sedangkan kedua calon pengantin beserta para pendamping mereka akan mengendarai mobil Siwon.

“Ups, aku lupa tentang semua barang di kursi belakang itu,” kata Siwon waktu mereka tiba di mobilnya.

Ada tuksedo di gantungan dan kotak sepatu di kursi, beserta beberapa hadiah pernikahan yang belum dibuka.

“Tidak jadi masalah. Kami muat di situ kalau Yoona tidak keberatan duduk di pangkuanku” Dengan sukarela, Taehyung naik ke kursi belakang.

Yoona tidak bisa memprotes. Mobil itu memiliki kursi individual, jadi ia tidak bisa berdesakan di de-pan bersama Yuri dan Siwon. Di samping itu, Taehyung tidak memberinya kesempatan untuk mengeluarkan pendapat atau apa pun juga. Laki-laki itu mengulurkan tangan ke luar pintu, mencengkeram pergelangan tangan Yoona, dan, dengan tarikan keras, menarik Yoona masuk.

Yoona mendarat mantap di pangkuan Taehyung. Laki-laki itu membuka lututnya lebar-lebar dan, menempatkan tangannya di kedua sisi pinggang Yoona, membuat Yoona bersandar padanya. Setelah itu Taehyung melakukan terlalu banyak gerakan daripada yang dibutuhkan untuk membuat pantat Yoona bertumpu di pangkuannya, tapi akhirnya laki-laki itu puas.

“Nyaman?” Bibir Taehyung bergerak tepat di atas telinga Yoona.

“Aku baik-baik saja.”

“Untung saja kita cuma berteman. Kalau tidak aku mungkin bakal… malu.”

Yoona's Return - Taehyung Yoona VersionWhere stories live. Discover now