Hi readers. Don't forget to vote and comment
✨☺️
***
Yoona mengira Taehyung akan menertawakannya atau bergurau tentang cara tak lazim yang ia lakukan untuk menghentikan upacara pernikahannya.
Namun, Alih-alih, laki-laki itu kelihatan nyaris seperti bersimpati.
Yah, Yoona menghargai Taehyung tidak mengejeknya, tapi ia jelas tidak butuh belas kasihan laki-laki itu.
“Aku tidak bisa menikah dengannya.”
“Aku sendiri juga merasa aku tidak akan bisa menikah dengan laki-laki itu. Kalau aku wanita, maksudku. Seokjin Kim sekering dan sekeras roti panggang kemarin. Dia tidak bakal pernah bisa memuaskan wanita sensual seperti dirimu. Dia bahkan tidak akan tahu dari mana harus memulai. Dia memang tak cocok dengan mu Yoona.”
Bentumpu pada bokongnya, dengan gesit Taehyung bergerak mendekati Yoona.
“Hanya saja menurutku seharusnya kau tahu itu sebelum pendeta menanyakan semua pertanyaan penting itu. Maksudku, di sanalah dirimu, memakai gaun pengantin berenda putih lari menuju pintu keluar tepat sebelum mengucapkan janji suci.”
“Itu warna krem,” ralat Yoona tanpa sadar.
Tenggelam dalam kenangannya, ia menarik-narik tepian handuk pantainya yang berumbai.
“Dari apa yang dikatakan Jimin padaku, seisi kota hadir di sana.”
“Ya.”
“Kenapa kau melakukannya, Yoona?”
Kenangan-kenangan dan keletihan Yoona sontak lenyap disapu pikiran jernihnya yang muncul tiba-tiba. Kepalanya tersentak.
Matanya bersinar-sinar seperti bara panas.
“Itu sama sekali bukan urusanmu, Mr. Kim.”
Taehyung tertawa. Namun suara tawa Taehyung terdengar seperti geraman rendah jauh di dalam dada.
“Dan sepertinya bukan urusan orang lain juga. Sampai hari ini tak seorang pun tahu alasannya. Tentu saja orang menebak-nebak.”
“Aku yakin begitu.”
“Kehadiran bayi, misalnya.”
“Apa?” Napas Yoona seakan terisap keluar. Ia harus menghirup napas dalam-dalam sebelum bisa menambahkan, “Mereka menyangka aku hamil?”
“Menurut Jimin, itu tebakan pertama orang-orang. Kau pergi karena kau tak sanggup menanggung aib.”
“Latham Green tidak sekolot itu. Banyak gadis hamil pada hari pernikahan mereka.”
“Tapi bayi itu milik laki-laki yang akan menjadi suami mereka.”
Yoona hanya melongo menatap Taehyung, tanpa berkata-kata, “Maksudmu semua orang mengira…” Ia bahkan tidak bisa melanjutkan gagasan menjijikkan itu dengan kata-kata.
Taehyung mengangkat bahu, “Ada yang bilang bayi itu milik laki-laki lain. Yaa.. kau punya anak dengan laki-laki lain.”
Mual dengan daya khayal tinggi penduduk kota kecil ini, Yoona berkata, “Astaga. Tidak ada bayi, demi Tuhan. Milik Seokjin atau siapa pun juga.”
“Kurasa juga begitu. Tidak ada parut bekas kehamilan.” Sebelum Yoona sempat mempersiapkan diri, Taehyung menelusurkan jarinya di sepanjang kulit mulus perut bawah Yoona.
“Tentunya aku harus melihat payudaramu supaya bisa lebih yakin.”
Yoona menjauh dari jangkauan laki-laki itu “Aku tidak pernah punya anak,” sahutnya ketus.
ESTÁS LEYENDO
Yoona's Return - Taehyung Yoona Version
RomanceRemake Story Taehyung-Yoona Version Original Story by Sandra Brown credits by readnovelsblog.wordpress.com Don't forget to vote and comment✨
