“Ya Tuhan, kau benar-benar luar biasa.” Gumam Taehyung. “Suatu saat aku akan mencicipi air susumu.”
Yoona terkesiap, pertama karena hal mengejutkan yang dikatakan laki-laki itu, setelah itu karena rasa nyeri yang dirasakannya saat Taehyung memasuki dirinya. Tapi ia bergantung erat pada Taehyung, melengkungkan tu-buh penuh penyambutan.
“Kau begitu sempit.” Napas Taehyung terasa seperti angin lembut di telinga Yoona.
“Maafkan aku.”
“Tidak perlu minta maaf.”
Bibir mereka bertautan dalam ciuman penuh hasrat saat Taehyung menghunjam lebih dalam. Ketika ciuman itu berakhir, Taehyung menunduk menatap Yoona. Matanya tampak sangat biru dan lembut, “Kau masih perawan, ya kan, Yoona?”
Berbohong akan terkesan konyol ketika bukti tak terbantahkan menghalangi jalan masuk Taehyung.
“Secara teknis, ya.”
“Satu-satunya ciri keperawanan memang bersifat teknis.”
“Aku heran kenapa kau terkejut,” tukas Yoona kesal. “Kau sudah mendengar gosip tentang aku yang tidak pernah mau bertindak jauh.”
Taehyung menyeringai lebar, “Asal kau tahu, aku tidak mengeluh.”
“Tidak?”
Mara Taehyung menyala-nyala saat ia menarik diri. “Tidak.”
“Kalau begitu apa yang kau—? Jangan berhenti, Taehyung.”
“Tidak,” Taehyung meyakinkan Yoona, dengan sayang menyapukan tangannya di rambut dan pipi gadis itu.
“Aku hanya akan membuatnya lebih mudah bagi kita berdua.”
Taehyung mengecup mesra payudara Yoona yang terpapar, lalu dengan ringan mengipaskan ibu jarinya di atas puncak payudara yang basah sementara bibirnya bergerak ke perut telanjang Yoona. Satu ciuman dalam dan lembap diikuti ciuman berikutnya dibubuhkan di perut Yoona yang lembut dan tampak erotis. Taehyung memain-mainkan pinggiran berenda kait penahan stoking satin itu dengan giginya, lalu meniupnya.
Setelah itu ia menundukkan kepala di bagian bawah tubuh Yoona. Rambut Taehyung menggelitik kulit supersensitif di sana. Ketika ia menekankan bibirnya, tubuh Yoona menyambutnya dengan hangat dan pasrah.
Yoona mencengkeram rambut Taehyung. Kepalanya tersentak ke bantal. Kakinya menegang seperti kaki balerina yang meruncing. Ia menelusuri lekuk tulang belakang laki-laki itu dengan jari-jari kakinya, gelang emas di pergelangan kakinya menari-nari di sepanjang kulit Taehyung.
Hantaman gelombang hasrat ini sungguh mencengangkan. Bermula dari ujung lidah Taehyung yang gesit, sensasinya menggelora di sekujur tubuh hingga ke sudut terjauh jiwa Yoona. Ketika gelombangnya memiliki cukup kekuatan untuk menyelimutinya, Yoona terhanyut dalam riak-riaknya yang seakan tak kenal akhir. Sensasi demi sensasi menerpanya secara berirama lak sana gelombang panas yang menguar dari tanah saat musim panas, rasanya sama membakarnya.
Taehyung menggeramkan kepuasannya.
“Jangan biarkan aku menyakitimu, Manis.”
“Kau tidak akan menyakitiku.”
“Kaurasakan itu?”
Taehyung bergerak. Yoona terkesiap tajam, bukan karena sakit melainkan karena hasrat yang kembali terbangkitkan. “Ya.”
“Sakit?”
“Tidak, tidak.”
“Enak?”
“Ya.”
“Perlukah aku melakukannya lagi?”
“Ya, lagi. Ya, Taehyung, ya…”
*****
YOU ARE READING
Yoona's Return - Taehyung Yoona Version
RomanceRemake Story Taehyung-Yoona Version Original Story by Sandra Brown credits by readnovelsblog.wordpress.com Don't forget to vote and comment✨
