Part 16

145 27 0
                                        

Yoona berterima kasih pada Taehyung untuk itu, lalu menambahkan, “Aku butuh menyalurkan rasa frustrasiku.”

 “Jangan berhenti berharap,” ujar Taehyung, dengan ringan menangkup dagu Yoona. “Mr. Hwang  mungkin akan mengejutkanmu dan berkata ya.”

“Itu akan lebih membuatku shock daripada sekadar terkejut.”

“Kalau aku bank, aku akan meminjamimu uang itu.”

“Karena kau percaya rencanaku akan berhasil?”

“Karena wanita yang bisa mengumpulkan keberanian untuk meninggalkan gereja penuh orang pada hari pernikahannya bisa melakukan apa pun yang ditekadkannya.”

Langkah Yoona goyah. “Kuharap kau bisa melupakan hal itu. Tapi, yah, kenapa hanya kau satu-satunya yang perlu melupakannya?”

Taehyung berhenti berjalan, menarik Yoona, dan membalikkan tubuh gadis itu untuk menghadapnya. “O-oh. Kurasa aku menyinggung topik yang sensitif.” Ia mengamati ekspresi hampa Yoona. “Hwang  tidak menggunakan itu sebagai alasan untuk menolakmu, kan?” Yoona memilih untuk tidak menjawabnya, dan kembali berjalan.

“Keparat,” ia mendengar sang sherif bergumam.

Ketika mereka tiba di mobilnya, Yoona membuka kunci dan mencoba membuka pintu.

Tangan Taehyung terulur, mencegahnya. Yoona berbalik, mendapati diri terjepit di antara laki-laki itu dan pintu mobil. Terlihat jelas di senyumnya, Taehyung berusaha meredakan amarah Yoona.

“Tentang serangga tadi.”

“Aku sudah bilang itu capung.”

“Aku mengaku salah.” Alis Taehyung masih terangkat penuh tanya.

“Aku punya ide,” papar Yoona enggan, “tentang capung. Aku bisa membayangkan payet hitam melapisi seluruh bagian atas sampai bawah rok yang sangat ketat.” Keningnya berkerut. “Aku hanya tidak bisa menemukan bagaimana cara membuat sayapnya. Sayapnya harus sangat lebar. Transparan, berpendar. Sayap-sayap itu perlu bergerak untuk mendapatkan efek yang tepat dan cukup kuat untuk terentang jauh dari tubuhnya. Sayap-sayap itu entah bagaimana harus bisa dilipat, atau dilepas sama sekali, setelah si pemakai memasuki ruangan secara spektakuler.”

Tiba-tiba menyadari di mana dirinya, Yoona dengan salah tingkah menengadah pada Taehyung. Laki-laki itu pasti berpikir Yoona lebih gila daripada yang disangkanya. Atau dia bosan karena pikiran Yoona yang mengembara. Tapi senyum Taehyung menunjukkan seberapa besar dia menikmati semua ini.

“Kedengarannya bagus menurutku,” kata Taehyung.

“Trims.”

“Bisakah aku membuatmu tertarik untuk makan siang bersamaku?”

“Aku tidak suka makan siang.”

“Seks?”

Yoona tertawa mendengar usulan lancang itu, “Tidak, terima kasih.”

“Berenang telanjang di danau siang-siang?”

“Bukankah kau sedang bertugas?”

“Baiklah kalau begitu, berenang telanjang di danau di bawah sinar bulan.” Taehyung bergerak lebih dekat, “Dipikir-pikir lagi, itu malah terdengar lebih seru.”

“Berenang malam-malam sudah pasti akan membuatmu terjangkiti flu musim panas.”

“Yoona,” Taehyung menggeram, “apa yang kupikirkan untuk kita berdua akan membuat danau mendidih.”

Intensitas Taehyung membuat Yoona ragu laki-laki itu hanya bergurau. Bertentangan dengan kemauannya, Yoona tidak bisa menahan diri untuk tidak membayangkan apa yang akan terjadi setelah berenang malam.

Yoona's Return - Taehyung Yoona VersionWhere stories live. Discover now