Usaha Mark

68 20 6
                                    

BUK !!!!


“Bangun Markus Oetama !!!!”


Mark menggeliat di atas kasur saat sebuah bantal mendarat tepat di atas wajahnya dan suara yang sangat tidak ingin di dengar oleh Mark tiba-tiba terdengar di dalam kamar Rosa.


Yes….


Setelah Rosa pergi, Mark selalu menghabiskan malam-malam sepinya di dalam kamar Rosa. Berbaring diam di atas kasur Rosa sambil menutupi dirinya dengan selimut Rapunzel yang selalu dipakai oleh istrinya itu setiap kali di tidur. Masih tersisa jejak-jejak parfum Rosa di setiap sudut kamar ini. Wangi Rosa yang membuat kerinduan Mark terhadap istrinya itu sedikit terobati.


“Mau sampai kapan kamu mengasihani dirimu sendiri seperti itu, Mark ?”


Markus menggeram kesal. Tanpa perlu membuka matanya, Mark melempar kembali bantal yang tadi dilemparkan oleh Daniel sampai mengenai wajahnya.


Shut up and just go to hell !!!!” desis Mark.


“Tenang saja…. Aku bakalan pergi kok…. Tapi bukan ke neraka…. Aku bakal pindah ke Inggris. For good….”


Kesadaran Mark kembali penuh saat mendengar pemberitahuan dari Daniel barusan.


Pindah ?


Ke Inggris ?


Selamanya ?


Apa Rosa akan ikut juga ?


Mark terduduk di atas kasur dan menatap Daniel dengan rasa penasaran yang maksimal. Dia memicingkan kedua matanya saat Daniel membuka semua tirai yang menutupi jendela kamar Rosa.


Will she go with you too ?” tanya Mark lirih. Dia kemudian menutup kedua telinganya dengan tangan. Markus tidak sanggup mendengar jawaban yang akan keluar dari mulut Daniel nanti.


Tentu saja Rosa ikut.


Mereka kan pasangan putri dan pangeran yang serasi.


Dan Mark akan ditinggalkan sebagai pecundang yang kalah.


“Enggak…. Kakak pergi sendirian…. Tidak bersama dengan Rosa… Tidak bersama dengan Lilly… I’m all alone….” jawab Daniel seraya mendekati Mark dan menyingkirkan telapak tangan adiknya itu agar dia bisa mendengar dengan baik.


Do you hear me, Mark ? Aku hanya pergi sendiri….” ulang Daniel.


Mark mengangguk lemah. “Safe flight, then….” ucap Mark. Dia kembali merebahkan tubuhnya ke atas kasur.


Daniel terkikik geli. Dia menghitung dalam hati.


1


2


“Eh ???? Kakak pergi sendiri ? Nggak sama Rosa ? Seriussss ???” Mark terduduk kembali di atas  tempat tidurnya saat dia menyadari ucapan Daniel.


Daniel mengangguk.


But, why ? You love her, right ?”


She doesn’t love me back, Mark….”


WHAATTT ???? Kamu sedang tidak bercanda kan, Kak ???” Mark melompat turun dari tempat tidur secepat kilat. Hampir saja dia jatuh menatap lantai karena kakinya terselip di antara selimut.


HibiscusWhere stories live. Discover now