Obat Tidur Markus

76 23 12
                                    

Rosa hampir saja berteriak ketakutan saat dia mendapati seseorang memeluknya dengan erat dari belakang. Dia membalikkan tubuhnya dan tersadar kalau tangan yang sekarang berada di atas pinggangnya itu adalah tangan milik Markus.

Pangerannya Rosa.

Suaminya Rosa

Rosa mengulum senyum. Padahal waktu mereka baru pindah ke apartement baru ini, Markus yang mati-matian ngotot meminta agar mereka menggunakan kamar masing-masing dan tidak berbagi kamar bersama. Sekarang malah pria itu yang masuk sendiri ke kamar Rosa dan tidur di sampingnya.

Rosa mengulurkan jari telunjuknya dan menjelajahi wajah polos Markus yang tertidur dengan posisi menyamping.

Alisnya yang tebal

Hidungnya yang mancung

Bibirnya yang memerah

“Eunghhh….” gumam Markus. Rosa menghentikan gerakan tangannya di wajah Markus. Takut membangunkan suaminya itu. Rosa mengamati dengan lekat wajah Markus yang sepertinya sedang bermimpi.

Mimpi yang tidak menyenangkan karena dahinya terus berkerut. Rosa kembali mengulurkan jari telunjuknya. Mengucapkan mantera yang biasa diucapkan Gemma Puspa saat Rosa bermimpi buruk.

Go…go…away….. Nightmare please go away…. Let this baby get some sleep sound and safe….”

Anehnya, kerutan di dahi Markus perlahan-lahan menghilang. Rosa tersenyum lebar karena mantera Gemma Puspa berhasil. Dia melirik ke arah jam weker bergambar rapunzel di atas nakas. Masih ada satu jam lagi sebelum dia harus bersiap-siap berangkat ke kampus. Rosa mendekatkan kepalanya ke dada Markus yang juga merespon dengan menarik Rosa dengan erat.

Tidur satu jam lagi tidak akan membuat Rosa terlambat berangkat kuliah.

🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺


Sepertinya baru tiga jam Markus terlelap dalam dunia mimpi ketika dia sayup-sayup mendengar suara alarm dari jam weker milik Rosa mengganggu tidurnya.


Oh ya….


Markus dalam keadaan sadar waktu dia masuk ke dalam kamar Rosa semalam.


Atau tadi subuh?


Dia tidak jadi menenggak minuman keras yang sudah dia bawa ke dalam kamarnya. Dia memilih teknik yang lain. Teknik yang selama seminggu ini berhasil membuat dia tertidur dengan lelap.


Tidur bersama Rosa.


Entahlah….


Mungkin bau minyak telon yang bercampur wangi bunga kembang sepatu yang menguar dari tubuh Rosa mampu membuat hormon Melatonin dalam tubuh Markus bekerja dengan maksimal.


Jangan tanya dari mana Markus tahu wangi yang dipakai oleh Rosa.


Mereka pernah berbagi meja rias yang sama, meskipun hanya beberapa hari, saat masih tinggal di rumah Granny.


Dan wewangian kembang sepatu yang dipakai oleh Rosa, mirip dengan wewangian seseorang yang pernah dekat dengan Markus.


Well….


Itu hanya hipotesa Markus saja. Dia tidak begitu perduli sebenarnya. Yang dia perdulikan hanyalah akhirnya dia bisa tertidur lelap tanpa bantuan alkohol atau obat tidur yang biasa diambil oleh Reza secara sembunyi-sembunyi dari rumah sakit milik kakaknya.


HibiscusTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon