The Real Prince

74 21 7
                                    

Daniel langsung saja bergegas meninggalkan kantornya sesaat setelah mendapatkan telfon dari Rosa. Rosa tak mengatakan apapun ia hanya menangis di telfon. Daniel pun tak memaksa Rosa untuk bicara kecuali untuk mengatakan dimana Rosa berada.

"Rosa .." panggil Daniel

"Kakak "

Daniel langsung mendekat dan memeluk Rosa dengan erat. Tak ada yang Daniel katakan. Ia hanya memeluk sampai perasaanya membaik karna cukup lega bisa bertemu dengan Rosa. Baru setelah itu Daniel mengecek keadaan Rosa.

"Kamu baik-baik saja? Ada yang sakit? Mark melakukan sesuatu padamu?"

Rosa tak menjawab ia hanya menangis.

"Rosa... Ada apa hmm?"

Tetap tak ada jawaban apapun dari Rosa. Karna kali ini isakan Rosa justru semakin menjadi-jadi. Ia bahkan tak mampu untuk mengatakan apa yang terjadi. Hatinya terlalu sakit.

Tangan Rosa meremat lengan Daniel. Berusaha memindahkan rasa sakit dan sesak yang mendera hatinya.

Daniel tak memaksa lagi. Ia hanya kembalu membawa Rosa ke dalam peluknya.

"That's oke... Tenanglah... Semua akan baik-baik saja.. ada aku hmm..."

Rosa membalas pelukan Daniel. Bahkan memeluk Daniel kuat-kuat dan melepaskan tangisnya disana. Ia sungguh tak tau harus bagaimana. Yang Rosa tau hanya satu, hatinya sedang sangat begitu sakit.

🌺🌺🌺🌺🌺

Daniel membawa Rosa pulang ke rumah dinas orang tua Rosa dulu di Kebun Raya Bogor. Rosa sendiri yang minta untuk di bawa kesana. Ia tak mau pulang ke rumah Annelise apalagi apartment nya dengan Mark. Ia juga sudah menceritakan semuanya pada Daniel. Membuat Daniel menjadi sangat marah pada Mark. Ia baru saja merelakan Rosa. Tapi Mark lagi-lagi mengecewakannya. Mark selalu saja begitu menyia-nyiakan sesuatu berarti yang ia berikan.


Daniel bangkit dari duduknya dan langsung saja menghampiri Anggun yang keluar dari kamar Rosa.

Ya, Daniel juga sudah menghubungi Anggun dan Cinta. Menurut Daniel mereka lebih bisa diandalkan untuk menemani Rosa saat ini.

"Bagaimana keadaannya?" Tanya Daniel.

"Dia sudah tidak menangis. Sudah lebih baik.. "

Daniel mengangguk mengerti. "Aku sudah beli makanan untuk kalian. Tolong bantu aku untuk meminta Rosa makan juga.."

"Pasti kak."

"Terimakasih untuk bantuan kalian"

Anggung menggeleng. "Kami yang terimakasih karna kaka sudah menghubungi kami."


"Aku sudah menghubungi ibu Rosa. Seharusnya nanti malam atau besok pagi tante Anyelir sudah tiba di Jakarta. Kalian bisa menemani Rosa dulu kan sementara?" Tanya Daniel

"Bisa kak. Kami pasti akan nemenin Rosa"

"Terimakasih." Ucap Daniel lagi. Ia memaksakan diri untuk tersenyum tipis pada Anggun. Meskipun raut wajahnya masih nampak sangat gusar.

"Kakak sudah makan?" Tanya Anggun yang melihat Daniel nampam berantakan. Tak seperti Daniel yang ia tau biasanya.

"Makanlah sesuatu kak. Aku tahu kakak khawatir pada Rosa. Tapi aku yakin Rosa akan membaik."

Daniel menghela napasnya berat. "Aku harap begitu..."

Tangan Daniel mengusap wajahnya sendiri. Mencoba meredakan sedikit kegundahannya.

HibiscusWhere stories live. Discover now