Rosa Bestie

70 22 7
                                    

Rosa mengetuk pintu ruang kelas. Kemudian tak lama menyembulkan kepalanya.

"Pak.."

Dosen muda tampan yang kala itu di gosipi oleh Anggun dan Cinta di kantin menoleh. Ia langsung meminta Rosa untuk masuk. Tanpa suara karna saat ini ada satu kelompok mahasiswa yang sedang melakukan persentasi.

"Masuk.."

Rosa masuk dengan sedikit mengendap-endap.

"Pa maaf ya saya terlambat"

Kian menganggukkan kepalanya.

"Cepat duduk" ucap Kian dengan suara berbisik.

Rosa masih dengan mengendap-endap menuju ke arah Anggun juga Cinta yang Rosa yakin sudah menyediakan kursi untuknya.

"Hai.."

"Tumben amat telat, lu kemana sih seminggu ini ngga ada kabar?" Tanya Anggun. Tanpa menoleh ia hanya menyandarkan duduknya saja.

"Nanti aku ceritain. Udah liat persentasi dulu"

"Baru aja mau aku masukin kamu ke daftat orang hilang" lanjut Cinta.

Rosa tersenyum geli. Kemudian meminta Cinta untuk kembali memperhatikan jalannya persentasi.



Karna keterlambatan Rosa, ia hanya mengikuti kelas tak sampai dua puluh menit dan kelas pun berakhir.

"Jadi, ceritain ke gua lu kemana seminggu ini? Di chat cuma bilang ngga papa aja lu. "

"Iya aku ke rumah kata mama kamu, kamu di Jakarta" lanjut Cinta.

Baru saja Rosa akan menjawab. Ia sudah di panggil oleh pak dosen tampannya.

"Rosa.."

"Iya pak.." sahut Rosa. "Tunggu aku di kantin yah. Pesenin sekalian ya. Kaya biasa aku. Makasih"

Setelah mengatakan itu pada dua sahabatnya. Rosa pun bergegasa menuju pak Kian. Sedangkan Anggun dan Cinta memilih untuk meninggalkan kelas. Bukan apa-apa kalau mereka kelamaan. Nanti mereka tak kedapatan tempat di kantin.

"Iya pak..."

"Tugas mu?" Tanya Kian

Rosa memberikan hasil makalahnya. Kian biasanya tak pernah menanyakan tugas mahasiswa, baginya ini tanggung jawab sang mahasiswa, kalau ingin nilai ya kumpulkan. Kalau tidak ya terserah. Tapi, pengecualian untuk Rosa. Ia selalu saja menanyakan tugas Rosa, mengingatkan tugas Rosa, bahkan merevisi sebelum memberikan nilai.

"Euhmm.. okey. Minggu depan persentasi ya"

Rosa menganggukan kepalanya. Kian masih melihat isi tugas Rosa sekali lagi.

"Kenapa terlambat? Kamu hampir tidak pernah terlambat sebelumnya"

"Oh itu pak, ini saya pertama kali berangkat kuliah dari Jakarta dengan kereta. Lalu saya sedikit salah arah. Padahal saya sudah berangkat 2 jam lebih cepat. "

"Jakarta?"

Rosa menganggukan kepalanya. "iya, rumah nenek saya pak"

"Sorry, bukannya nenek kamu.."

"Oh.. nenek saya yang lain"

Kian menganggukan kepalanya. Ia memberikan tugas Rosa kembali pada Rosa.

"Sudah oke, kumpulkan nanti setelah persentasi ya "

"Baik pak, ada lagi?"

"Kamu nanti pulang ke Jakarta lagi?"

HibiscusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang