Mama Mertua

57 20 7
                                    

Kalau tau dengan di peluk seperti itu Rosa akan tidur dengan tenang. Sungguh sudah Markus lakukan sejak awal. Akan lebih mudah memeluk Rosa di bandingkan sakit badan karna atraksi Rosa.

Markus sudah bangun, ia melihat Rosa yang masih tertidur di atas dadanya dan tangan yang memeluk tubuhnya erat.

Perlahan Markus memindahkan Rosa, ia ingin segera ke kamar mandi memenuhi panggilan alam. Itu juga yang sebenarnya membuat Mark sudah terbangun.


Usai menyelesaikan urusannya di kamar mandi. Markus yang tak dapat kembali tidur memilih untuk keluar dari kamarnya. Ia sedikit terkejut saat di sapa oleh seseorang. .

"Pagi Mark.."

Ah, benar. Dia masih di rumah mertuanya.

"Pagi mah.."

"Rosa masih tidur ya? Maaf ya Mark"

"Engga papa mah, Mark juga biasanya bangun siang"

Anyelir menghela napasnya. "Padahal mama sudah sering melatihnya bangun pagi. Ya begini ini setelah punya suami bangunnya masih siang"

Markus tak menjawab ia hanya mengulas senyum, pertanda ia sendiri tak tau harus menjawab apa.

"Sarapan yuk.. mama udah bikin sarapan"

"Mau aku bangunkan Rosa mah? biar bisa ikut sarapan"  Tanya Mark.

"Kita sarapan dulu saja. Percuma membangunkan Rosa..."

Markus pun mengangguk setuju. Sebenarnya ia juga merasa lapar. Perutnya sudah kosong ia sudah siap mengisi perutnya kembali.

"Sarapan seperi ini ngga papa kan Mark? Atau mau mama bikinkan english breakfast?"

Markus menggeleng. "Ini saja mah.."

Meskipun wajahnya bule, tapi kalau selera makanan ia bisa di bilang cukup lokal kok.

Markus duduk, Anyelir membantu menuangkan nasi goreng dan telor ceplok ke dalan piring Mark.

"Makasih mah.."

"Sama-sama Mark"

"Maaf ya Mark seadanya. Beda banget ya sama di rumah mu"

"Engga papa mah. Aku suka nasi goreng kok"

"Oh ya? Syukurlah. Coba di cicip enak tidak? Sebenarnya mama juga ngga terlalu jago masak. Tapi jangan khawatir meskipun suka bangun siang tapi masakan Rosa lebih enak dari mama"

"Aku akan menyuruhnya memasak lain kali kalau begitu mah..."

Anyelir tersenyum senang dan mengangguk.

"Bagaimana ?" Tanya Anyelir sesaat setelah Markus menelan makanannya.

"Enak ."

"Syukurlah" ucap Anyelir.

Mereka pun melanjutkan sarapan mereka.

"Jadi, apa yang kamu sukai Mark?"

"Emm? Maksud mama makanan yang aku suka?"

"Apa saja, makanan, hobi atau lainnya"

Markus terdiam. Entah kapan terakhir kali orang bertanya tentang kesukaannya. Ia bahkan tak tau apa yang menjadi kesukaanya.

"Euhm.. aku suka banyak hal"

"Salah satunya?"

"Aku suka makan pizza dan soto ayam. Kalau hobby, aku suka menggambar. "

HibiscusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang