Hari Patah Hati Sedunia

77 20 9
                                    

Keadaan tentu saja tak baik-baik saja. Apalagi saat Anyelir sudah datang juga sudah mendengar semuanya. Mulai dari dengan siapa harusnya Rosa menikah, lalu alasan mengapa Mark mau menikahi putrinya, alasan mengapa Annelise memilih untuk menikahi putrinya dengan Mark alih-alih dengan Daniel. Dan tentu saja tentang taruhan itu yang sangat melukai hati Anyelir.


Anyelir merasa ia dan keluarganya sangat di remehkan dan tak di hargai. Jangankan Markus, Annelise saja tidak berhasil menemui Anyelir.


Anyelir benar-benar menutup akses untuk berhubungan dengan keluarga Oetama. Tentu saja kecuali dengan Daniel.


Ia masih membiarkan Daniel untuk datang menjenguk putrinya.


Sedangkan Daniel sendiri pun sama seperti Anyelir. Ia menutup akses sementara untuk berhubungan dengan keluarganya sendiri. Ia masih sangat kecewa.


Kecewa karna bahkan setelah semua ini. Neneknya dan Seno yang sudah Daniel anggap seperti om bahkan pengganti ayahnya sendiri itu terus saja membela Markus. Seolah-olah di dunia ini hanya ada Markus. Seolah-olah hanya Markus yang perlu untuk di mengerti dan di selamatkan hatinya.


Daniel bahkan mengabaikan pekerjaanya. Membuat keadaan kantor cukup kalang kabut tanpa adanya Daniel si serba bisa itu.


Tapi sesungguhnya di bandingkan mereka semua Rosa lah sang korban utama yang sebenarnya lebih menderita.


Rosa benar-benar nampak terpukul dengan apa yang terjadi pada dirinya dan Mark. Ia tak mau makan apapun, minum pun hanya sekedarnya. Rosa juga berhari-hari tak tidur. Atau kalau tanpa sengaja Rosa jatuh tertidur Rosa akan segera bangun karna mimpi buruk.


Penampilan Rosa saat ini sudah tak ada bedanya dengan para penyihir jahat yang mendapatkan kecupan jiwa oleh Dementor. Hidup tapi seperti tak hidup.


Anyelir keluar dari kamar Rosa dengan raut wajah sedih..


"Bagaimana Tante?" Tanya Daniel yang tak kalah cemas.


Anyelir menunjukan piring berisi makanan yang masih penuh. Pertanda Rosa tak menyentuhnya sama sekali.


"Dia sama sekali tidak mau menyentuh nya. Tante benar-benar tidak tau harus bagaimana lagi Dan.. " ucap Anyelir yang masih berusaha untuk tetap tegar meski jelas hati ibu mana yang tak hancur melihat anaknya seperti itu.


"Rosa bisa sakit kalau tetap tidak mau makan.." ucap Anggun yang juga ada di sana.


Daniel menyugar rambutnya. "Boleh Daniel masuk tan?"


Anyelir mengangguk dan menggeser tubuhnya.


"Tolong bujuk dia makan ya"


"Pasti Tante" ucap Daniel sesaat sebelum ia masuk.


Pemandangan pertama yang di lihat Daniel saat masuk ke dalam kamar Rosa adalah tubuh Rosa yang terduduk di dekat jendela. Mata nya terus menatap ke arah luar. Entah apa yang sedang Rosa lihat Sebenarnya.


"Hei..." Sapa Daniel lembut dan ikut duduk di sofa yang sama dengan yang Rosa duduki.


Rosa mengalihkan wajahnya sesaat untuk menatap Daniel.


Hati Daniel nyeri sekali melihat Rosa yang seperti ini. Tidak ada senyum ceria tidak ada gelak tawa seperti biasanya.


"Kenapa kamu tidak menyentuh makanan mu hmm?"


"Aku ngga nafsu makan"


"Tapi kamu tetap harus makan Ca.." ucap Daniel


Rosa tak menjawab ia hanya memalingkan wajahnya lagi menatap ke arah luar. Dan Daniel dengan lembut mengusak kepala Rosa.


HibiscusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang