Pesan terakhir Gemma

103 20 4
                                    

Motor Anggun berhenti tepat di depan pintu masuk IGD. Rosa turun lebih dulu dan berjalan meninggalkan Anggun.

"Ca... Helm ca.." ucap Anggun

Rosa berbalik lagi, melepaskan helmnya.

"Aku duluan ya" ucap Rosa.

Anggun menerima helmnya lalu mengangguk. Membiarkan Rosa meninggalkannya.

Setelah masuk Rosa langsung saja mencari keberadaan ibu dan neneknya. Beruntunglah IGD itu tak seberapa besar, hingga Rosa tak terlalu sulit menemukan keberadaan keluarganya.

"Mah.."

"Rosa.."

"Gemma gimana?" Tanya Rosa

"Sedang coba di pasangkan infus. Pembulu darahnya sudah susah untuk ditemukan. Nenek juga sudah di pasang alat pernapasan"

"Gemma ngga akan kenapa-kenapa kan mah?" Tanya Rosa yang sebenarnya untuk menguatkan dirinya sendiri.

Ibu Rosa tak mengatakan apapun. Ia hanya mengusap lengan anaknya. Mencoba menguatkan putrinya tersebut.

Rosa sudah kehilangan kakek dan ayahnya. Ibunya mengerti kalau putri ya itu sangat takut. Sebenarnya ia pun juga. Ia sudah kehilangan suami, orang tuanya dan ayah mertuanya. Ia tak mau kehilangan ibu mertuanya juga. Tapi ia tak bisa untuk menjadi lemah dihadapan Rosa.

Dokter datang menghampiri mereka. Rosa dan ibunya pun langsung memberondong sang dokter dengan berbagai pertanyaan.

"Pasien harus segera di rawat di ICU. Tapi karna ICU di rumah sakit penuh. Kami akan segera untuk membuat rujukan."

"Tapi nenek saya bisa sembuhkan dok?"

"Kita usahakan yang terbaik ya..karna saat ini penyakit paru yang diderita oleh pasien sudah nampak cukup parah." Jawab sang Dokter.

Rosa langsung saja memegangi tangan ibunya menahan diri untuk tak menangis.

"Kami akan segera mencarikan rumah sakit yang terdapat ICU kosong. Lalu mengantar pasien kesana."

Ibu Rosa mengangguk. "Terimakasih dok..."

Dokter mengangguk. Kemudian berpamitan.

Ibu Rosa dan Rosa bergegas untuk menghampiri sang nenek. 

Meski nampak sangat amat lemah nenek Rosa mulai sadarkan diri, ia memanggil lirih ibu Rosa dan menggerakan tangannya pelan agar putrinya mendekat.

Rosa dan Ibunya langsung memegangi kedua tangan dengan arah yang berbeda. .

"Gemma... Gemma harus sembuh pokoknya.." ucap Rosa dan mulai menangis.

"Bu, ibu tenang ya.  Kita akan bawa ibu ke rumah sakit yang lebih besar, biar ibu bisa segera dapet ICU. Biar ibu cepet sembuh."

Wanita lansia itu sedikit meremat tangan putrinya.

"An... Dengarkan i..bu" ucapnya tertatih.

HibiscusWhere stories live. Discover now