#2 [ Transmigration #2 ]

Start from the beginning
                                    

Setelah itu dia menjelaskan semuanya kepada Randall,

"Di keluarga Kartis, memanggil ayah dengan jabatannya berarti kamu ingin pergi dari keluarga Kartis atau bisa dibilang, memutuskan hubunganmu dengan keluarga Kartis."

Mendengar itu, Randall pun akhirnya sadar dengan apa yang baru saja dia lakukan,

'Sialan.'

* * *

Pikiran Randall pun menjadi penuh dengan kesalahan-kesalahannya yang baru saja dia lakukan, hingga pada akhirnya dia melihat sebuah pagar yang sangat tinggi terbuat dari batu.

"Randall hari ini hari pertamamu di akademi kan?"

Pertanyaan Brian membuat Randall tersentak.

"Iya..."

Randall benar-benar tidak tahu apa akademi ini dan dimana dia sebenarnya, tetapi dia sudah berpikir bahwa semua itu lebih baik dipikirkan nanti saja.

"Baiklah kalau begitu kamu harus mulai bersosialisasi di sini."

Mendengar itu, rasa ingin tahu Randall menjadi semakin besar terhadap akademi ini.

"Seharusnya ada beberapa pangeran yang seperti kamu, cobalah untuk berbicara dengan mereka."

Mendengar kata-kata Brian, Randall hanya bisa menjawabnya dengan senyuman.

* * *

Sesampainya di akademi, Randall tidak bisa berkata-kata lagi, bangunan putih dengan bentuk seperti kastil milik keluarga Kartis yang sangat besar menutupi seluruh area itu. Brian yang sedang turun menepuk punggung Randall dan tersenyum,

"Bagaimana? Kamu akan berada di akademi ini mulai sekarang."

Mendengar itu, Randall hanya bisa menganggukan kepalanya, lalu dia melihat bangunan itu lagi dan ternyata ada sebuah buku terbang tepat di depannya.

'Akademi Asyndelim',

[ Akademi sihir atau kekuatan bagi para bangsawan maupun orang-orang berprestasi. Di tempat ini mereka akan diajarkan berbagai macam cara mengendalikan sihir atau kekuatan mereka, pengetahuan sihir, elemen, sejarah, dll. Akademi ini juga merupakan tanda perdamaian ke 5 kerajaan, jadi semua murid yang ada di akademi ini berasal dari semua 5 kerajaan itu.... Baca lebih lengkap di perpustakaan. ]

'Huh.. Sebuah buku terbang?' kata Randall sambil menyentuh bukunya.

"Apakah di sini aku bisa mengetahui alasan kenapa aku dibawa ke sini' gumam Randall.

"Hmm? apa Randall?"

"Tidak, tidak ada apa-apa."

Randall yang tadinya masih bingung menjadi yakin akan sesuatu yaitu dia harus pergi ke perpustakaan di sekolah ini agar dia dapat mendapatkan informasi tentang dunia ini.

"Kelasmu seharusnya ada di... lantai 3 ruangan edelweis, kamu harus cepat kalau tidak mau terlambat ayo dik semangat!"

* * *

Setelah mereka berdua berpisah, Randall langsung pergi ke lantai 3 menggunakan tangga yang sangat mewah seperti di film-film d#sney.

'Kelas Edelweis'

Kata-kata yang ada di depan pintu sebuah ruangan, Randall dengan perlahan membuka pintunya tiba-tiba ada suara ledakan keras dari dalam ruangan.

"Sini kau Leon."

"Kamu yang ke sini Remus." Kata Leon sambil menodongkan pedang kayunya ke leher Remus.

Situasi kelas itu benar-benar sangat... Kacau. Dan Saat Randall membuka pintunya, semua pandangan langsung menuju kepada Randall.

"Halo?"

Semua murid di kelas menjadi diam saat melihat ada seorang murid baru yang masuk ke dalam kelas tersebut.

Dan tiba-tiba pundak Randall dipegang oleh seseorang.

Randall yang terkejut pun langsung menatap orang itu dengan tatapannya yang tajam.

'Tatapan ini!?' Kata orang itu dalam hati.

"Ho.."

Tatapan Randall benar-benar terlihat seperti orang yang sangat lelah dan depresi untuk anak berumur 11 tahun, jadi bagi orang ini, ini adalah hal yang sangat menarik.

"Oh sial! Mr Diego sudah datang masukan pedang itu ke bawah mejamu!"

Para murid langsung bergegas membereskan semua barang mereka dan duduk di tempat mereka masing-masing.

"Murid-murid perlu berapa kali Mr bilang jangan bertarung di kelas."

"Tetapi dia yang mulai dulu Mr Diego."

"Apa yang kamu bicarakan, Remus yang mulai dulu Mr."

Melihat orang yang dibelakangnya tampak sangat dihormati, Randall menyimpulkan bahwa orang ini adalah guru mereka.

'Hmm, Mr Remus? Jadi ini guru mereka....'

"Oiya, kamu pasti murid baru itu, mungkin impresi pertamamu terhadap kelas ini sedikit buruk, tetapi tenanglah kelas ini akan menjadi seperti keluargamu sendiri. Ayo ke sini, Perkenalkan dirimu terlebih dahulu di depan kelas."

Randall mulai berjalan ke depan kelas bersama Mr Remus dan berdiri di belakang podium sebelum memulai memperkenalkan dirinya sendiri.

Dia menarik nafasnya dalam-dalam dan mengatakan,

"Nama saya Randall Kartis, saya adalah anak bungsu dari kerajaan Kartis. Senang berkenalan dengan kalian semua."

To be continued

Living In Another World As The Useless PrinceWhere stories live. Discover now