#Prologue

10.1K 781 17
                                    

"Ugh.. Hari ini sungguh melelahkan" Keluh Rahel Hobar.

Rahel hanyalah seorang siswa di SMA dekat rumahnya, meskipun dia adalah seorang siswa dengan prestasi yang sangat banyak, dia selalu saja mengeluh atas tugasnya yang terlalu banyak.

"Rahel! makan dulu nanti sakit lagi lho kalo gak makan!" Kata Synthia sambil membalikkan telur setengah matang yang sedang dia masak.

Synthia,
Dia adalah kakak perempuan Rahel yang sangat perhatian ke keluarganya, meskipun sudah dewasa, dia masih merawat Rahel sejak dia masih kecil. Oh! dan juga makanan yang dia masak selalu enak.

"Baiklah." Sahut Rahel.

Tiba-tiba, terdengar suara langkah kaki yang cepat saat Rahel sedang menuju ke arah meja makan.

Thwack!

"Hayo ada masalah lagi ya?" Tanya Thomas sambil memukul kepala Rahel dari belakang.

"Ack! sakit tahu!"

"Huh?? Gini aja sakit??"

"Ya iyalah kamu mukulnya sekeras itu."

"Hehe... Maap...." Kata Thomas sambil mengelus kepala Rahel.

Thomas, dia adalah kakak laki-laki Rahel yang sangat hebat dalam hal olah raga, fotografi, melukis, dll tetapi dia sangatlah payah di pelajaran-pelajaran lainnya.

Setelah itu, mereka berdua langsung duduk di depan hidangan yang sudah disiapkan oleh Synthia.

"Ayo makan."

"Lagi capek gini mending langsung tidur." Kata Rahel sambil mengusap-usap matanya.

"Sakit lagi awas kamu."

"Hehe.."

'Hehe', mendengar suara tawa Rahel, Thomas menjadi senang karena adiknya sudah tumbuh menjadi anak yang ceria.

Sejak kecil, mereka bertiga hidup dengan bibi dan paman mereka, dan hidup mereka bisa dibilang tidak mudah... Karena orang tua mereka sudah menghilang sejak mereka masih kecil, dan mereka dipaksa untuk menjual jajan-jajan milik bibinya.

"Kamu tampak lebih ceria akhir-akhir ini Rahel?" Tanya Thomas sambil menaruh telur itu ke piring Synthia dan Rahel.

"Tentu saja, mendapatkan ranking 1 di kelas 12 ini ternyata tidak sesusah yang aku kira."

"Adikku memang pintar." Kata Thomas sambil mengacungkan jempolnya.

Melihat pemandangan ini synthia pun juga merasa senang karena keluarga mereka tampak lebih ceria dari sebelumnya.

Setelah beberapa saat, Rahel sudah menghabiskan makanannya dan ingin kembali ke kamarnya.

"Huah! Enak banget, yaudah kalo gitu aku mau tidur dulu kak."

"Huh??? Sore-sore begini?"

Synthia melihat jam yang ada di sebelah kulkasnya dan melirik ke arah tanggal di kalendernya.

"Ah! Besok..."

"Hm?"

Di saat Rahel sudah mau naik ke lantai 2, Synthia hanya diam dan tidak lama kemudian dia membuka mulutnya.

"Besok.. Aku akan mengunjungi makam ibu dan ayah, kalian mau ikut?"

....

Hanya keheningan yang memenuhi ruangan itu, tetapi Thomas tetap tidak mengatakan apapun kepada Synthia dan hanya menganggukkan kepalanya.

Sedangkan Rahel turun lagi ke lantai 1 dan duduk di sebelah Synthia. "Makam ibu dan ayah? Apakah kalian bercanda?"

"Rahel.."

Living In Another World As The Useless PrinceWhere stories live. Discover now