"Tidur bareng pala lo peang!" jawabku sambil meninju ke arah lengannya.

Steven langsung menghindar, lalu bertanya "Emangnya lo sakit? Kok sampe dikompres segala gitu."

"Cuman gejala demam doang kok, santai aja," jawabku.

"Tapi lo mau langsung balik ke rumah abis ini? Kagak tidur di sini aja sekalian?" tanyaku.

"Hmmmm, entar gua malah ngeganggu kalian berdua. Nikmatin aja Ram, mumpung lagi sepi," jawab Steven dengan senyuman mesumnya.

"Kalo masih ngomongin gituan lagi, gua gebuk lo ya," ancamku kesal.

"Iya ... iya deh, tapi omong-omong kok Melissa bisa ada di sini?" tanya Steven dengan raut wajah penasaran.

"Dia lagi ada masalah keluarga, jadi sementara dia bakal di sini dulu," jawabku pelan.

"Hmmm ... tapi mau sampe kapan?" tanya Steven ragu.

"Gua juga kurang tau, soalnya gua masih mikirin cara ngebantu dia," jawabku dengan ragu.

"Emangnya masalahnya berat, ya?" tanya Steven memastikan.

Aku mengangguk lalu berkata, "Masalahnya rumit, sih. Bakal panjang kalo diceritain."

"Ya udah deh, kalo kalian butuh bantuan langsung hubungin gua aja," balas Steven dengan raut wajah serius.

"Oke, omong-omong lo mau ngapain abis ini?" tanyaku penasaran.

"Gua langsung balik aja deh. Soalnya besok pagi gua mau nge-date sama Jessica," jawab Steven sambil tersenyum lebar.

Aku menggelengkan kepalaku lalu bertanya, "Tumben-tumbenan lo kagak gonta ganti pacar sekarang?"

Steven menaikkan alisnya lalu berkata, "Ya karena gua belom ngerasa bosen aja, sih."

Aku menghela nafasku lalu berkata, "Masih sama aja ternyata."

"Hamba pulang dulu. Bye-bye tuan muda," ucap Steven dengan senyuman jahilnya.

Aku langsung menendang bokongnya, "Tiati di jalan," ucapku sambil melambaikan tangan.

Setelah mengantar Steven keluar kos, aku langsung kembali masuk ke dalam kamar. Aku melihat Melissa masih tertidur lelap. Tak mau menganggu tidurnya, aku pun keluar dari kamar, lalu menutup pintunya dari luar.

Aku membuka kamar Steven, dan langsung berbaring di kasur empuknya. Sebenarnya badanku masih terasa lemas dan panas, tapi aku juga tak tau harus berbuat apa sekarang.

Sekilas aku menjadi mengingat tentang Adellia. Kenapa sampai sekarang dia tak juga membalas pesanku. Aku bertanya-tanya, sedang apa dia sekarang. Kapan kami akan bertemu kembali.

"Apa dia marah dan tak ingin berkomunikasi denganku lagi karena ciuman itu?" tanyaku dalam hati.

Aku mulai memikirkan kemungkinan terburuk apa yang akan terjadi di antara hubungan kami berdua. Jujur saja, aku masih menyesal tak bisa berbicara dengannya saat itu. Rasanya aku ingin memutar waktu kembali dan memperbaiki kesalahan yang telah kulakukan.

Hingga beberapa saat kemudian, saat aku tenggelam di dalam lamunanku. Tiba-tiba muncul suara notifikasi dari ponselku. Aku pun refleks langsung mengeceknya. Ternyata ada pesan masuk dari Steven.

Steven : Ada hadiah dari gua di lemari lo. Selamat bersenang-senang.

Aku bingung apa hadiah yang dimaksudnya. Oleh sebab itu, aku pun langsung beranjak dari kasur lalu pergi menuju kamarku sendiri. Saat mendorong gagang pintu, tak kusangka Melissa sudah terbangun.

"Eh ...," ucap Melissa dengan raut wajah terkejut.

Aku melihatnya sedang memegang kotak kecil berwarna merah.

"Apaan tuh, Mel?" tanyaku bingung.

"Gapapa, Ram." jawab Melissa dengan raut wajah panik dan gugup. Hingga tak sengaja dia pun menjatuhkan kotak yang dipegangnya.

Aku menyadari bahwa lemariku dalam kondisi terbuka, sepertinya kotak merah itu adalah hadiah yang dimaksud dari Steven. Spontan aku mengambil kotak itu dan mendekatkannya ke wajahku, lalu membaca merk produk itu.

"SUTRA"

Refleks aku menoleh ke arah Melissa. Tampak wajah Melissa yang memerah dan malu saat melirikku.

"Mel, gua bisa jelasin. Gua—"

"Ga usah dijelasin, Ram." Melissa memotong ucapanku lalu dia langsung berbaring di kasur sambil menyelimuti seluruh tubuhnya.

"Mel ... itu bukan punya gua," ucapku meyakinkannya.

Tak sengaja aku mendengar suara pelan dari balik selimut.

"Dasar mesum ...."

Aku hanya bisa terdiam membeku, karena tak tau harus menjelaskannya bagaimana.

Bersambung ...

Awakening - Sixth SenseWhere stories live. Discover now