INP- 45

1.2K 144 6
                                    

"Senyaman apapun gue berteman sama banyak cowo, tetep aja gue gak nyaman kalo mereka sangkut pautin perasaan."

—Xeila

{>¢<}

Permasalahan tentang Sintia yang memfitnah Xeila dibantu seorang pria tua yang ternyata bernama Bimo sudah selesai. Sintia berhasil dibekuk polisi saat masih berada di sekolah, dan itu benar-benar membuat citra SMANSA turun drastis.

Tidak sedikit murid SMANSA yang memvideo dan membagikan video Sintia saat polisi menangkapnya. Ditambah lagi dengan pengakuan Bimo tentang Sintia yang ternyata sering ke club malam. Dan itu membuat nama Xeila kembali bersih dari tuduhan tidak benar.

Tapi karena kasus itu, Xeila tidak mau lagi membuka konsultasi apapun, baik langsung maupun online. Bahkan dia memblok dan menghapus semua kontak laki-laki kecuali kontak Elgy, abang, dan ayahnya. Ya ... Mau bagaimanapun kasus itu benar-benar meresahkannya. Ditambah kasus itu merembet pada penjualan buku ayahnya.

Dan finally, ini adalah hari pertama Xeila kembali satu sekolah dengan Elgy.

"Kenapa lo malah ikut ke blok kelas 10?" tanya Xeila saat di persimpangan koridor Elgy tidak belok ke koridor kelas 12.

Elgy tidak menjawab, dia terus saja berjalan bersampingan bersama Xeila. Mengabaikan banyak pasang mata menatap dirinya yang terkenal tukang bolos dan kini malah masuk sekolah bersama seorang murid baru.

"Gak usah tebar pesona pake so cool gitu, El. Jijik gue liatnya," sindir Xeila saat Elgy beberapa kali menyugar rambutnya dan membuat perempuan yang sedang berjalan langsung berhenti seketika. "Udah sono ke kelas, lo!" usir gadis itu.

"Gue anterin lo ke kelas kayak pas SD dulu, Eil. Gak usah bawel deh." Elgy membisikkan kata-kata tegas itu pada telinga kanan Xeila.

"Eil harus ke kelas bareng El, jadi gak usah bawel!" tegas Elgy saat Xeila kecil menolaknya diantar kekelas.

"Jangan bilang abis itu lo nasihatin gue biar mandiri, pake bilang 'kalo El pergi, Eil harus bisa jaga diri Eil sendiri, El kan udah mau SMP, jadi El gak mungkin jagain Eil terus kalo ada yang jailin Eil.'" Xeila sedikit tertawa saat dia menirukan suara Elgy waktu kecil.

Sedangkan laki-laki itu hanya bisa menggaruk tengkuk kepalanya yang tidak gatal. Dia sedikit malu saat tau Xeila masih mengingat kata-katanya waktu kecil.

"Tapi kali ini gue gak bakal ninggalin lo ataupun absen jagain lo," ucap Elgy dengan tegas.

"Padahal bentar lagi lo keluar SMA, masa mau terus-terusan jagain gue," kekeh Xeila, "ada-ada aja lo."

Sampai di kelas baru Xeila, Elgy ikut berhenti. Laki-laki dengan gaya rambut yang tidak pernah rapi itu memainkan ujung tali ransel cokelat milik Xeila.

"Gue bakal kuliah bareng lo. Jadi selama lo masih SMA, gue bakal tetep jagain lo. Tenang aja, di sekolah ini anak buah gue gak cuman satu," ucap Elgy dengan gaya sombongnya ketika mengucapkan kata yang terakhir.

Xeila mencebikkan bibirnya. "Hilih, jadi kakak kelas aja so-soan punya anak buah," sinis Xeila.

Laki-laki itu menyugar rambutnya. "Ya jelas, dong. Masih sekolah aja gue udah punya banyak anak buah, apalagi kalo gue udah jadi bos."

"Bos apa? Bos mabal?" sindir Xeila.

Elgy terbahak. "Becanda. Sana masuk, nanti istirahat pertama gue jemput," titah Elgy sambil mendorong bahu Xeila untuk masuk ke kelas barunya.

I'm Not Playgirl {Completed} Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora