INP- 6

2.5K 310 14
                                    

"Terlalu sotoy gak bikin lo masuk surga."

-Xeila

{>¢<}

Pukul 15.00

"Makasih udah mau nganter gue beli kado, gue balik dulu, ya." Rega berpamitan pada Xeila setelah gadis itu keluar dari mobil.

"Sama-sama, Bang. Kalo ada apa-apa ngomong aja, selagi gue bisa bantu, pasti gue bantu."

Rega mengulum senyumnya, lalu mulai melajukan kembali mobilnya. Meningglkan kediaman Xeila yang terlihat lengang.

Xeila berjalan masuk ke rumahnya, tapi dia menemukan secarik kertas yang ditempelkan di pintu rumahnya.

Ayah sama ibu pergi dulu mau ke acara meet and greet sama fens ayah di Jaktim, ada kemungkinan pulang larut. Kamu ke rumah Elgy aja, ibu udah titipin kamu ke orang tuanya.

Tertanda

Aybu

Xeila menghela nafas, baru saja dia memikirkan makan masakan ibunya, eh ibunya pergi. Tapi ibunya tidak buruk juga menitipkan dia pada orang tua Elgy, lagian Xeila juga sudah lama tidak bertemu sahabatnya itu karena beda sekolah.

Setelah membersihkan diri dan menunaikan kewajibannya, Xeila berjalan keluar rumahnya, lalu berjalan menuju rumah Elgy yang jaraknya cukup jauh dari rumah Xeila.

"Sendirian aja, Ex?" Tiba-tiba seorang pengendara motor berhenti di samping Xeila yang sedang berjalan di atas trotoar.

Xeila membalikkan badannya, menatap seorang laki-laki yang masih memakai helm full face-nya.

Laki-laki itu segera membuka helm-nya saat menyadari kalau Xeila tidak mengenalinya.

"Eh, Pak Ketos." Xeila nyengir setelah mengetahui siapa pengendara motor itu.

Rangga, nama ketua osis sekaligus anak guru yang tadi pagi menggosipkannya.

"Kok bisa ada di komplek gue? Mau ke mana?" tanya Xeila.

"Gue mau ke rumah temen gue di komplek sebelah, lo sendiri mau ke mana?"

Angin sore menerpa kerudung Xeila, membuat jilbab itu melambai-lambai. "Gue mau ke rumah temen, di komplek sebelah."

"Mau bareng? Lagian lumayan jauh lo komplek sebelah dari sini." Tawaran Rangga cukup menguntungkan bagi Xeila. Lagi pula tidak ada salahnya, 'kan kalo Xeila nebeng?

"Karena tujuan kita searah, boleh deh gue bareng lo." Rangga tertawa mendengar ucapan Xeila.

Perempuan seperti Xeila memang tidak pernah basa-basi menolak sesuatu padahal mau.

"Yaudah, yuk naik."

"Kalo gak naik gimana mau barengnya, Rangga."

Rangga kembali tertawa, membuat lesung pipinya terlihat.

Jalan komplek perumahan di sore hari cukup ramai, apalagi banyak ibu-ibu komplek yang sedang bergosip ria di pinggir jalan.

"Lo mau ke rumah temen yang mana, Ex?" tanya Rangga ketika mereka sudah memasuki komplek itu.

Xeila berpikir, pasti Rangga tidak akan tau jika dia menyebutkan nama Elgy. "Di depan belok kanan, abis itu belok kanan lagi, rumah kedua setelah belokan. Gue mau ke sana."

I'm Not Playgirl {Completed} Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang