INP- 2

3.9K 416 25
                                    

"Cuek bukan berarti gak sayang, banyak ngomong juga belum tentu peduli."

-Yasa

{>¢<}

Desas-desus tentang Xeila yang pulang dengan Kevin sampai ke telinga Alia, perempuan cantik yang menjadi pacar Kevin.

Alia marah luar biasa. Setelah bel pulang sekolah berbunyi, Alia tidak langsung pulang karena ada rapat osis. Mood-nya turun drastis, dia tidak bisa membuntuti ke mana Kevin dan Xeila pergi, dia juga semakin kesal karena beberapa orang sengaja mengatakan kalau Xeila dan Kevin sangat serasi dibandingkan dengan Alia dan Kevin.

"Anjir banget tuh cewe, bisa-bisanya dia pulang sama cowo gue." Alia terus mengomel sepanjang perjalanan pulang menuju rumahnya. Berkali-kali ia menelpon Kevin, tapi ponsel Kevin tidak aktif.

"Awas aja, besok gue bakal labrak si Xeila. Gedeg banget gue, ya Tuhannn!" Alia menonjok kepala motonya. "Arghh!" teriaknya membuat beberapa pengendara lain menatapnya heran. Kok ada, ya cewe yang teriak pas lampu merah.

Sementara di lain tempat. Xeila sedang duduk dengan coklat batang di tangannya, dan di sampingnnya ada Kevin yang sedang mengadukan kondisi hubungannya dengan Alia yang semakin hari semakin memburuk.

"Gue udah ngomong sama dia, kalo gue maunya dia itu ngerti posisi gue. Gue anak pertama Ex, gue punya dua adik yang harus gue jaga sepulang sekolah. Orang tua gue juga harus kerja. Tapi dia gak bisa ngertiin gue, dia malah bilang gue yang gak ngerti kemauan dia." Kevin kembali mengadu pada Xeila.

Di depan Kevin dan Xeila ada dua orang anak kecil yang sedang memainkan mobil-mobilan, mereka adalah dua adik Kevin. Xeila memang tidak keberatan kalo Kevin membawanya kerumah laki-laki itu, toh dia tau kalo ada adik Kevin yang harus Kevin jaga sepulang sekolah.

"Lo udah pernah bawa Alia ke sini? Siapa tau dia bisa ngerti setelah dia liat sendiri kalo lo itu harus jagain adik lo sepulang sekolah, lo gak bisa nemenin dia jalan-jalan kayak cowok lain yang ngajak pacarnya lunch setelah pulang sekolah."

Kevin menggaruk kepalanya yang tidak gatal. "Gue udah pernah ajak dia ke sini, tapi dulu adik gue malah nangis pas liat dia. Gue, 'kan jadi takut kalo dia tersinggung karena adek gue gak suka dia."

Xeila mengusap pundak Kevin prihatin, padahal dalam hatinya dia ingin sekali tertawa. Wajah cantik Alia memang terkesan sinis, jadi pantas saja kalo adik Kevin menangis saat melihat dia.

"Ya udah, lo coba kasih kejutan pas di sekolah, terus jelasin baik-baik sama dia. Kalo dia emang cinta sama lo, gue yakin sih dia bakal ngertiin lo. Kecuali dia emang cuma nganggep lo sebagai fake couple-nya, ya maksudnya cuma sebagai pasangan biar dia gak keliatan jomblo."

Kevin menggelengkan kepalanya, dia menyangkal ucapan Xeila dibagian 'fake couple'. Ya, karena selama ini Alia adalah pacar yang sangat perhatian, cuma beberapa hari terkahir sikapnya sedikit berubah, dia lebih sering memaksa Kevin untuk lunch sepulang sekolah, padahal dia tau kalo Kevin mempunyai adik yang harus dijaga selama orang tuanya bekerja.

"Oke, lupain kalimat terakhir gue. Lo optimis aja, gue yakin kalo Alia kayak gitu kerena dia iri sama temen-temennya yang bisa bebas jalan-jalan setelah pulang sekolah." Xelia menepuk pundak Kevin dua kali, lalu berdiri sambil merapikan rok rempel dan kerudung putihnya.

"Lo gak papa gak gue anterin?" tanya Kevin.

Xeila mengangguk. "Gak papa, kebetulan base camp bang Ye deket sini. Gue yakin bang Ye ada di base camp-nya."

I'm Not Playgirl {Completed} Where stories live. Discover now