INP- 26

1.2K 161 13
                                    

"Friendzone itu sebuah kenikmatan. Lo-nya aja yang gak bisa mensyukuri kenikmatan itu."

—Elgy

{>¢<}

Bel sekolah berbunyi nyaring, membuat semua murid berhamburan keluar dari kelasnya. Begitu juga dengan Rangga.

Laki-laki berlesung pipi itu segera berjalan menuju parkiran, menaiki motor metiknya, lalu melesat menuju keluar gerbang.

Tapi tepat saat Rangga melewati gerbang sekolahnya, seorang perempuan mengehntikannya.

"Orang itu nungguin Ka Rangga dari tadi," ucap perempuan itu sambil menunjuk seseorang yang duduk di atas motornya.

Kening Rangga berkerut, yang ada di atas motor itu adalah teman SMP-nya sendiri. Elgy. 'Mau apa dia nungguin gue?'

"Aku duluan, Ka," pamit perempuan itu membuat lamunan Rangga buyar.

Rangga menganggukan kepalanya menanggapi adik kelasnya tersebut, lalu kembali mengemudikan motornya menghampiri Elgy yang berada di dekat halte.

"Eh Gy, tumben lo nungguin gue di sini. Biasanya juga calling-calling dulu," sapa Rangga sambil menepuk bahu Elgy.

"Ke warung biru," titah Elgy. Lalu dia menstater motornya dan melesat terlebih dahulu.

Kerutan di kening Rangga semakin bertambah. "Si Elgy kenapa?"

Tapi daripada hanya bertanya pada diri sendiri yang tidak kunjung mendapat jawaban, lebih baik Rangga mengikuti perintah Elgy.

Sampai di warung biru yang jaraknya tidak terlalu jauh dari sekolah Rangga, Rangga turun dari motornya.

Baru saja Rangga memasuki warung itu, sebuah bogeman mentah sudah mendarat di rahang kanannya.

"Pengecut lo anjing!" teriak Elgy sambil kembali melayangkan sebuah pukulan.

Rangga yang kaget belum bersiap-siap untuk menghadang pukulan Elgy, membuat dia tersungkur kebelakang beberapa langkah.

Para pemuda yang ada di dalam warung langsung berkumpul di bibir pintu, sebagian menahan Elgy yang wajahnya sudah merah padam dengan tangan terkepal. Sebagian lagi membantu Rangga yang tersungkur ke tanah.

"Lo apa-apaan, Gy?" bentak Rangga yang mendapat pukulan itu. Dia tidak tau kesalahannya apa, tapi tiba-tiba dia mendapat pukulan keras begitu saja.

"Kenapa lo biarin Eil pulang sendiri, anjing!" Emosi Elgy kembali meluap.

Elgy mencoba melepaskan tangannya yang ditahan oleh teman-temannya. Dia ingin sekali menghabisi Rangga saat ini juga.

"Lo marah sama gue karena gue biarin Eil tersayang lo pulang sendiri?" tanya Rangga dengan bibir yang tersungging.

"Anjing lo," umpat Elgy.

"Gue gak suka aja dia susah diatur."

Ucapan Rangga yang kelewat santai membuat kemarahan Elgy semakin menjadi-jadi.

"Cuma gara-gara itu, lo biarin sahabat gue hampir mati?" tanya Elgy sambil terkekeh. "Anjing lo!" umpatnya dengan penuh penekanan.

"Gue suka Xeila, jadi gue mau Xeila ikut aturan gue pas dia sama gue."

Elgy membuang ludahnya ke arah Rangga.

"Eil beda dari cewe lain yang bisa lo atur seenak jidat lo, dan apa lo bilang? Suka? Gitu cara lo memperlakukan orang yang lo suka?" tanya Elgy sambil kembali membuang ludahnya.

I'm Not Playgirl {Completed} Where stories live. Discover now