39

1.1K 184 2
                                    

"Oh, anginnya berhenti lagi," ucap Nami ketika kapal kami tiba-tiba saja berhenti saat dalam perjalanan menuju Little Garden. "Padahal kita harus bergegas ke Little Garden, kita terhenti lagi."

"Padahal waktu kita pun terbatas..." ucap Vivi.

"Tenanglah Vivi, tak perlu khawatir," ucapku.

"Yosh, ayo memancing!" seru Luffy membuat kami semua menoleh ke arahnya.

"Hei, apa ada yang lihat umpannya?" tanya Sanji sambil menunjukkan satu ember kosong membuat Usopp dan Luffy yang sedang memancing menoleh ke arahnya.

"Umpan? Oh, kalau sesuatu yang ada di dalam ember itu sudah kumakan,"  Luffy.

"Eh? Kau memakannya?! Itu serangga tau!" ucap Sanji terkejut.

"Sokka?" ucap Luffy sambil memungut satu ulat yang tersisa di dalam ember kemudian memakannya. "Ini enak rasanya!"

"Yang begituan jangan di makan!" pekik Usopp terkejut.

"Bagaimana ini?! Kita tak bisa memancing kalau umpannya kau makan!" seru Sanji.

"Kalau begitu, pakai ini saja!" ucap Luffy sambil menunjuk sesuatu yang berbulu.

"Mana mungkin bisa!" pekik Sanji kesal.

"Sokka? Tak bisa, ya? Bagaimana kalau dia?" tanya Luffy sambil menunjuk Karu yang ada di sebelahnya.

"Oh, boleh juga," ucap Sanji.

Karu yang mendengarnya begitu terkejut kemudian berlari menjauh dari Luffy dan Sanji. Mereka saling kejar mengejar di dalam kapal hingga tanpa sengaja menginjak tubuh Zoro yang sedang tertidur pulas.

"Hei kalian, jangan main-main!" pekik Zoro kesal.

Nami langsung menghela napas lelah, sementara aku hanya tertawa kecil melihatnya.

"Tak bisakah kalian sedikit khawatir?!" pekik Nami garang.

"Mengkhawatirkan apa?" tanya Luffy.

"Oh, Nami-san yang sedang marah dan (y/n)-chan yang sedang tertawa, cantik sekali!" ucap Sanji dengan matanya yang lope-lope.

"Mattaku!" ucap Nami.

"Tapi aneh, untuk seorang berharga buronan 30 Juta Berry, dia sama sekali tak terlihat seperti orang menakutkan," ucap  Vivi.

"Yah, memang susah kalau dibayangkan, tapi dia sudah berkali-kali mengalahkan orang terkenal," ucapku.

"Benar, seorang yang mencoba menguasai East Blue, Manusia Ikan, Arlong. Pemimpin Armada Bajak Laut, Don Krieg. Seorang bajak laut yang terkenal kelicikannya, Kapten Kuro," ucap Nami.

"Masih ada satu lagi," celetuk Zoro yang mendengarkan percakapan kami bertiga.

"Eh?" tanggap Nami.

"Maksudmu seorang angkatan laut yang memakai kapak besar itu?" ucapku sambil mengingat-ingat.

"Ya," jawab Zoro.

"Oh, Morgan si Tangan Kapak," ucap Nami.

"Morgan si Tangan Kapak?" tanya Vivi. "Aku pernah dengar nama itu. Kudengar di East Blue, dia adalah angkatan laut yang ditakuti karena kekuasaannya. Dia bahkan mengalahkan orang seperti itu?"

"Oh, si kapak Ossan itu, ya? Oh ya, kalau mengingat Ossan itu, bagaimana keadaan mereka, ya?" tanya Luffy. "Apa dia masih berada di markas angkatan laut?"

"Maksudnya 'dia'?" tanya Nami tak paham.

"Ya, namanya Coby! Dia temanku! Benarkan, (y/n)?" ucap Luffy.

One Piece x Reader [HIATUS]حيث تعيش القصص. اكتشف الآن