26

1.3K 232 10
                                    

Sesampainya aku dan Nami di Arlong Park, kami terkejut ketika melihat Zoro dan Sanji udah terluka cukup parah akibat pertarungannya dengan Arlong.

"Arlong!" teriak Nami.

"Nami no aniki! (y/n) no aniki!" pekik Johnny dan Yosaku terkejut.

"Nami-san..."

"Na-chan..."

"Yo, Nami. Aku baru saja ingin membinasakan beberapa bajak laut. Ada perlu apa?" tanya Arlong sambil tertawa.

"Untuk membunuhmu..." ucap Nami.

"Membunuhku?" tanya Arlong lalu tertawa. "Kau ini tak pernah mengerti  juga, ya? Sudah berapa kali kau coba membunuhku selama delapan tahun ini? Kau telah mencoba membunuhku dengan racun, serangan sembunyi-sembunyi, tapi kau tak mampu membunuhku. Kau harus ingat kalau manusia biasa sepertimu tidak akan pernah bisa membunuhku. Sekarang dengarlah! Aku tak akan membunuhmu, tapi kau tak akan bisa lari dariku. Nami, kau akan tetap menjadi bagian dari kelompok kami selamanya. Tapi seperti yang kau tau, aku seorang yang mempunyai sifat baik. Jika memang mungkin, kau bebas memilih posisi di kelompok kami."

"Jadi, bagaimana? Aku akan membunuh semua orang di sini kecuali kau. Tapi jika kau dengan senang hati kembali pada Bajak Laut Arlong, dan terus menggambarkan aku peta sebagai salah satu pemimpin para penduduk desa Cocoyashi ini. Tapi aku tetap tidak bisa membiarkan bocah ini hidup. Mereka sudah berbuat terlalu jauh. Sekarang kau tinggal memihak pada siapa. Kau bisa memilih berpihak padaku dan menyelamatkan seluruh penduduk desa, atau berpihak pada orang lemah ini dan mencoba melawanku dengan seluruh anak buahku. Tapi jika kau ingin berpihak pada orang semacam ini, sudah jelas itu akan menjadi sebuah bencana untukmu. Nami, apa kau temanku? Atau teman dari mereka?" ucap Arlong memberikan penawaran pada Nami.

Nami terpaku sesaat mendengar tawaran yang diberikan oleh Arlong, sementara aku menghela napas melihatnya. Penawaran yang sangat tidak menguntungkan, pikirku.

"Kau berisik sekali, ya?" ucapku sambil maju ke depan Nami.

"(y/n)?!" ucap Nami terkejut.

"Kau salah satu dari teman ketiga bocah itu, gadis kecil?" tanya Arlong.

"Kalau iya memangnya kenapa?" ucapku.

"Hentikan (y/n), kau tidak bisa melawannya," ucap Nami.

Arlong tertawa melihatku. "Memangnya gadis kecil sepertimu bisa apa?" tanya Arlong.

"Entahlah," jawabku sambil menghendikkan bahu, kemudian aku menoleh ke arah Sanji yang berusaha bangkit berdiri. "Sanji, bisakah kau membantu Luffy?"

"Haik, (y/n)-chan!" seru Sanji dengan matanya yang lope-lope kemudian menyelam ke dalam laut untuk membantu Luffy.

"Baiklah, sekarang," ucapku sambil mengambil pedangku yang berada dipinggangku. "Zoro, menyingkirlah."

"Hah?" tanggap Zoro yang berusaha bangkit berdiri.

"Kau ingin melihatku menggunakan pedangku, bukan? Kalau begitu, pergi dari situ atau kau akan terkena tebasannya dari sini," ucapku serius.

Zoro tertegun sebentar namun mau tak mau tetap menurutiku untuk berlari menyingkir dari sana.

"Apa yang kau lakukan?" tanya Arlong.

"Apa yang kulakukan? Aku akan menunjukkan padamu apa yang bisa kulakukan," ucapku sambil melepaskan pedangku dari sarungnya. 

Dari jarak segini sudah cukup untukku, pikirku sambil menyeringai.

Aku mengambil posisi dan mengarahkan pedangku. "Ittoryu: Soso Shinato Kaze!" teriakku kemudian menebas Arlong.

One Piece x Reader [HIATUS]Where stories live. Discover now