68

1.1K 80 20
                                    

Kami semua menatap ke atas langit dengan tak percaya. Yup, tepat di atas sana Enel kembali menciptakan Raigo miliknya yang sudah siap melenyapkan satu pulau hanya dalam sekejap saja.

"Enel!" geram Wiper.

"Dasar bedebah!" geram Gan Fall.

"Itu jauh lebih besar dari yang tadi," ucapku.

"Kita... Sudah tak bisa kabur lagi... Dari negeri ini!" ucap Usopp sambil menelan ludahnya.

Aku langsung menoleh ke arah daun yang tadinya dijatuhkan oleh Nami. "Lebih baik kita lakukan saja apa yang direncanakan oleh Nami," ucapku kemudian menjelaskan apa yang harus dilakukan.

"Mereka ingin melompat ke kapalnya dengan melintasi akarnya yang tumbang?!" pekik Usopp terkejut.

"Tak salah lagi, memang itu ide mereka," ucapku.

"Itu nekat sekali," ucap Usopp.

"Kalau begitu, naiklah ke atas sana dan hentikan mereka," ucap Zoro.

"Memangnya bisa dihentikan, apa?!" pekik Usopp.

"Pokoknya, nekat atau tidak, tapi kita memang harus mencobanya!" ucap Zoro.

Tiba-tiba saja petir menyambar Aisa, namun dengan cepat aku langsung menggendongnya, sementara Zoro yang melihat tindakanku langsung terkejut.

"Kau baik-baik saja?" tanyaku dan Aisa mengangguk.

"A-a-apa?!" pekik Usopp panik.

"Nagai Hana-kun!" seru Robin sambil melempar tubuh Sanji ke arah Usopp, sementara Chopper dibawa oleh Zoro.

"Aku dapat!" seru Usopp kemudian ia berteriak panik saat petir mau menyambar dirinya.

"Kalau tetap di sini, kita akan jatuh ke reruntuhan yang di bawah. Cepat menjauh dari akarnya! Larilah ke tempat yang ada daratannya!" ucap Zoro.

Kami semua langsung berlari menghindari petir yang menyambar dan menuju ke hutan.

"Pokoknya, aku akan melakukannya! Aku hanya perlu menumbangkan akarnya ke arah kapalnya, kan?" tanya Zoro.

"Hei!" ucap Usopp.

"Sebelum benda itu jatuh, satu-satunya orang yang bisa mencapai Enel di pulau langit ini─" Zoro kemudian berbalik arah dan mulai berlari menuju Giant Jack.

"Hei, Zoro!" seru Usopp.

"Hanyalah mereka!" seru Zoro.

Aku yang mendengarnya terdiam sejenak dan mulai berlari menyusul Zoro. "Hei, (y/n)!" seru Usopp.

"Apa yang kau lakukan di sini?!" tanya Zoro sambil menghindari beberapa petir yang menyambar.

"Jika hanya kau yang melakukannya, bukannya tidak adil?" ucapku tersenyum sambil berlari di sebelah Zoro.

Kami terus menghindari petir yang berdatangan hingga kemudian melompati lubang besar. "Seenaknya membuat lubang sebesar ini!" ucap Zoro kesal saat melompat dan berhasil memotong salah satu akar.

"Yosh, berhasil dipotong!" pekik Usopp senang.

Dan tepat sebelum Zoro berhasil mendarat di atas awan, sebuah petir menyambarnya dengan sangat cepat. JDARRR!!!

"Zoro!" seruku terkejut kemudian melompat dan menangkap tubuhnya yang sudah cukup gosong. "Oke, entah kenapa aku merasa kesal sekarang."

Aku langsung menaruh tubuh Zoro di atas awan dan mengambil sikap kuda-kuda di depan tanaman Giant Jack. "Ittoryu: Sho Rekazza Kiri!" seruku sambil mengeluarkan pedangku kemudian menaruhnya kembali.

One Piece x Reader [HIATUS]Where stories live. Discover now